Telset.id, Jakarta – Tahun 2018 akan segera berakhir, dan di sepanjang tahun ini dunia teknologi terus mengalami perkembangan. Perusahaan teknologi Lenovo telah memprediksi 4 tren perkembangan teknologi di tahun 2019 mendatang. Apa saja?
Menurut Lenovo, tahun depan akan terjadi konektivitas tanpa batas, otomatisasi sepenuhnya, dan realitas yang diperluas akan terasa semakin dekat.
Perkembangan teknologi dianggap akan memperluas cakrawala dan membentuk cara manusia memanfatkan teknologi cerdas saat terjadinya intelligent transformation.
Lenovo memperkirakan akan terjadi lompatan besar di dunia teknologi, seiring digelarnya teknologi 5G. Saat ini beberapa perusahaan teknologi dan operator seluler telah bersiap menggelar layanan internet super cepet tersebut.
Nah, untuk mengetahui teknologi apa saja yang akan menjadi tren di 2019, berikut ini 4 prediksi teknologi yang dirangkum Telset.id dari pemaparan Lenovo:
Teknologi Cerdas Semakin Berkembang
Di tahun depan akan semakin banyak teknologi digital yang cerdas karena dapat membantu kegiatan manusia sehari-hari.
Menurut Budi Janto selaku Country General Manager Lenovo Indonesia, akan semakin banyak ruang yang cerdas baik itu fisik ataupun digital dimana manusia, perangkat dan sistem berinteraksi secara terbuka, terkoneksi dan efisien.
{Baca juga: Riset: Teknologi AI akan Semakin Banyak Digunakan di 2019}
“Tim kami yang mengurus pengalaman pengguna menemukan bahwa menghemat waktu, menciptakan kenyamanan, dan memungkinkan terwujudnya koneksi manusia, merupakan hal-hal yang paling dihargai manusia dari teknologi mereka. Jika teknologi itu tidak memenuhi kebutuhan dasar manusia tersebut, maka pengguna akan segera meninggalkannya,” ujar Budi.
Misalnya saja kategori rumah cerdas akan terus berkembang saat ada solusi yang menawarkan konfigurasi cepat, pengalaman pengguna yang mulus, dan interoperasional antar perangkat serta ekosistem.
Di dunia kerja, perusahaan yang berpikir ke depan akan mulai mengalihkan perhatian mereka ke konsep tempat kerja yang transisional dan mobile, yang mendukung kolaborasi serta koneksi manusia.
Baik itu di lorong, kafetaria, ataupun huddle room. Ruang bersama ini akan membutuhkan perangkat yang lebih cerdas untuk kolaborasi instan dan kreasi bersama-sama, termasuk solusi ruang rapat cerdas, display interaktif, dan masih banyak lagi.
Lebih “Sehat” Berkat IoT, AI dan AR/VR
Internet of Things (IoT), Artificial Intelligence (AI), dan Augmented Reality atau Virtual Reality (AR/VR) merupakan topik yang hangat di industri, dan menjanjikan konektivitas tanpa batas, otomatisasi penuh, serta realita yang semakin luas.
Pengadopsian teknologi ini akan terus meluas ke berbagai sektor di tahun 2019, dari manufaktur, pendidikan, ritel, dan masih banyak lagi.
Di sektor kesehatan IoT dan aplikasi berbasis AI memiliki kemampuan untuk mengatasi berbagai tantangan di sektor tersebut misalnya mengurangi waktu tunggu di ruang UGD, memungkinkan pemeriksaan kesehatan secara remote, menawarkan ketersediaan dan bahkan menghemat waktu dokter melalui penggunaan AI dalam mendeteksi dan mendiagnosa tumor.
{Baca juga: Piala Asia 2019 akan Gunakan Teknologi VAR}
Menurut ramalan dari Market Research, teknologi IoT di sektor kesehatan akan terus berkembang secara signifikan, mencapai USD$ 163.24 miliar atau Rp 2.371 triliun di tahun 2020, meningkat 38% dari tahun 2015.
AR/VR juga memberikan dampak yang menarik untuk kesehatan. Contohnya, AR/VR dapat digunakan untuk membantu pasien mengujungi rumah sakit secara virtual sebelum diopname, atau membantu pasien memvisualisasi prosedur untuk mengurangi kegelisahan.
AR/VR Semakin Berkembang
Pengeluaran produk dan layanan Augmented Reality (AR) dan Virtual Reality (VR) diprediksi akan mencapai USD$ 27 miliar atau Rp 392,3 triliun di tahun ini atau naik 92% dibandingkan pengeluaran tahun lalu berdasarkan data International Data Corporation (IDC).
Hal ini bisa saja mengalami peningkatan di tahun depan. Teknologi VR sudah lebih dulu memiliki pengaruh dalam industri gaming, jurnalistik, produksi film, pendidikan, olahraga, musik, serta visualisasi pelatihan dan data.
{Baca juga: Siap-siap! LG akan Rilis TV Gulung di 2019}
Pangsa yang lebih menggiurkan sesungguhnya terletak pada AR. Teknologi ini telah digunakan untuk hiburan konsumen dan ruang komersial yang mampu meningkatkan efisiensi dalam pelatihan, pemeliharaan, dan perpindahan pengetahuan ke dalam lingkungan yang menyatu atau immersive.
Dengan kehadiran teknologi 5G, kemampuan luar biasa AR seperti gambar komputer yang sangat nyata, remote assistance, object recognition, workflow builders, serta konten-konten hebat lainnya akan berkembang dan berdampak besar bagi bisnis.
Teknologi Keamanan Semakin Canggih
Manusia seringkali dianggap sebagai titik lemah dalam keamanan.Sedangkan pertumbuhan mobilitas, kerja jarak jauh dan meningkatkan pekerja tidak tetap atau gig economy berkontribusi terhadap tantangan keamanan yang dihadapi oleh perusahaan di zaman ini.
Lenovo memprediksi akan lebih banyak fitur keamanan yang berfokus pada teknologi Artificial Inteligence (AI) untuk mengatasi kerentanan keamanan serta lebih fokus pada solusi keamanan.
Ada empat ruang bagi perusahaan dan pengguna untuk melindungi diri mereka sendiri yakni data, identitas, online, dan perangkat. Menurut Lenovo hal ini sangat penting untuk mengembangkan rencana menyeluruh terhadap ancaman di masing-masing ruang tersebut.
“Menawarkan sejumlah siklus hidup dan manfaat lainnya, DaaS (Device-as-a-Service) adalah cara cerdas untuk mengatasi masalah keamanan, terutama karena mereka menjadi semakin kompleks dan sering muncul karena tenaga kerja mobile yang semakin meluas,” ucap Budi Janto.
Untuk menanggapi fenomena tersebut, perusahaan perlu mencari solusi yang tangkas, dapat disesuaikan, dan kontrol yang lebih besar terhadap ekosistem perangkat serta keamanan yang diimplementasikan dengannya,” tambahnya. [NM/HBS]