Telset.id – Indosat Ooredoo Hutchison (Indosat) dan GoTo Group resmi meluncurkan model Large Language Model (LLM) open-source terbaru bernama Sahabat-AI dengan kapasitas 70 miliar parameter. Peluncuran ini menandai langkah penting dalam pengembangan teknologi AI lokal yang berdaulat.
Model terbaru ini dilengkapi dengan layanan chat multibahasa yang dapat diakses melalui situs sahabat-ai.com atau aplikasi GoPay di menu “Layanan Favorit Warga”. Sahabat-AI menawarkan akurasi lebih tinggi dan kemampuan penalaran canggih untuk memberikan jawaban informatif dalam bahasa yang alami.
Patrick Walujo, Direktur Utama GoTo Group, mengatakan, “Dengan model 70 miliar parameter dan layanan chat baru, Sahabat-AI semakin memperkuat ekosistem AI yang sesuai dengan karakteristik Indonesia.”
Vikram Sinha, President Director and CEO Indosat, menambahkan, “Sahabat-AI bukan sekadar model, ini adalah aset nasional yang didukung oleh kolaborasi dan dibangun untuk seluruh rakyat Indonesia.”
Baca Juga:
Dukung Kedaulatan Digital Indonesia
Sahabat-AI dirancang untuk mendukung kedaulatan digital Indonesia dengan menyimpan seluruh data dan infrastruktur GPU di dalam negeri. Model ini dapat beroperasi optimal hanya dengan 2× H100 GPUs, lebih efisien dibanding model open-source lain yang biasanya membutuhkan 16 GPU atau lebih.
Luhut Binsar Pandjaitan, Ketua Dewan Ekonomi Nasional, menyatakan apresiasinya terhadap inisiatif ini. “Kedaulatan data bukan hanya masalah teknis, tetapi merupakan masalah kemerdekaan nasional di era digital,” ujarnya.

Dukungan untuk Bahasa Daerah
Sahabat-AI mendukung Bahasa Indonesia, empat bahasa daerah (Jawa, Sunda, Bali, Batak), serta beberapa bahasa internasional. Kemampuan multibahasa ini membuat model ini relevan untuk berbagai kebutuhan masyarakat dan bisnis di seluruh Indonesia.
Sejak peluncuran model sebelumnya dengan 8 dan 9 miliar parameter, Sahabat-AI telah diunduh lebih dari 35.000 kali di Hugging Face. Model terbaru ini tersedia gratis untuk pengembang teknologi di situs resmi Sahabat-AI dan halaman Hugging Face mereka.
Pengembangan Sahabat-AI melibatkan kolaborasi dengan berbagai universitas terkemuka seperti UI, UGM, ITB, serta organisasi media seperti Kompas Group dan Tempo. Kolaborasi ini memastikan model AI sesuai dengan konteks lokal dan relevansi budaya Indonesia.
Untuk mendukung pengembangan talenta AI lokal, program magang terstruktur telah diluncurkan. Salah satu peserta, Komang Ayu dari Universitas Udayana, mengaku mendapatkan pengalaman berharga dalam pengembangan model LLM end-to-end.
Peluncuran Sahabat-AI model 70 miliar parameter ini sejalan dengan upaya pengembangan model bahasa yang lebih efisien dan optimisasi AI yang sedang berkembang di Indonesia.