Telset – Telepon sudah menjadi alat komunikasi sehari-hari umat manusia. Perangkat tersebut telah melewati sejarah panjang dalam berinovasi sehingga masih tetap eksis digunakan hingga sekarang.
Beberapa tahun terakhir, banyak perusahaan teknologi yang menawarkan berbagai ponsel canggih. Ponsel dibuat tidak hanya sebagai alat komunikasi saja tetapi juga mampu mengambil gambar atau video serta menjadi alat untuk mengecek saldo uang elektronik.
Bentuknya juga bermacam-macam. Inovasi yang paling mutakhir adalah ponsel yang layarnya bisa digulung sehingga lebih mudah dibawa. Inovasi ponsel gulung sendiri dibuat oleh perusahaan teknologi asal China yakni Oppo melalui Oppo X 2021.
{Baca juga: Oppo X 2021, Smartphone Layar Gulung Pertama di Dunia}
Kecanggihan telepon yang telah dikembangkan oleh banyak perusahaan teknologi besar tidak bisa terlepas dari awal mula sejarah telepon yang diciptakan oleh Alexander Graham Bell di tahun 1876
Sejarah Telepon
Berbicara mengenai telepon tidak lengkap jika tidak membicarakan penemu telepon Alexander Graham Bell yang menemukan dan mematenkan telepon pada tanggal 7 Maret 1876.
Telepon sendiri diciptakan oleh Bell di usia ke-29 tahun saat dirinya bekerja sebagai guru di Pemberton Avenue School for the Deaf Boston, Massachusetts Amerika Serikat. Bell terinspirasi dari penemuan telegraf oleh Samuel FB Morse pada tahun 1843.
Dilansir dari Britannica, Bell mengagumi penemuan telegraf namun juga menemukan kelemahan. Pengiriman pesan di telegraf masih secara manual antara stasiun telegraf dan penerima, dan hanya satu pesan yang dapat dikirim pada satu waktu.
Bell ingin memperbaiki hal ini dengan menciptakan telegraf harmonik yakni perangkat yang menggabungkan aspek telegraf dan pemutar rekaman untuk memungkinkan individu berbicara satu sama lain dari kejauhan.
Dengan bantuan teknisi mesin asal Boston, Thomas A. Watson Bell mengembangkan sebuah prototipe yang diberi nama telepon. Kata telepon sendiri berasal dari bahasa Yunani, yakni “tele” yang artinya “jauh” dan phone yang artinya “suara”.
Cara kerja telepon buatan Bell berbeda dengan telegraf. Cara kerjanya yakni gelombang suara yang dikirim menghasilkan arus listrik dalam intensitas dan frekuensi tertentu akan menggetarkan pelat besi tipis dan lunak yang disebut diafragma.
Getaran ini ditransfer secara magnetis ke kabel lain yang terhubung ke diafragma di instrumen lain yang jauh. Saat diafragma itu bergetar, suara asli akan direplikasi di telinga instrumen penerima atau penerima telepon..
Usai dipatenkan Bell, telepon pun akhirnya dikembangkan oleh para ilmuwan lain seperti Emil Berliner, Thomas Edison dan lainnya sehingga tercipta generasi pertama telepon yang menggunakan tuas sehingga disebut sebagai telepon engkol yang ada di abad ke-19.
Awal mula telepon bentuknya adalah yang berbentuk kotak persegi dengan tuas pemutar sehingga disebut juga dengan istilah telepon engkol. Sistem telepon engkol ini tidak langsung dapat menghubungkan dua orang sekaligus dan menggunakan kabel.
Pengguna telepon harus memutar tuas dan akan terhubung dengan petugas sentral telepon. Selanjutnya petugas sentral telepon akan bertanya nomor tujuan telepon dan menyambungkan dua kabel di papan hubung dan memutar nomor.
Baca Juga: Cara Menggunakan Get Contact
Bila telepon tujuan berada di sentral telepon berbeda, operator di sentral 1 akan menelepon operator di sentral 2 untuk menghubungkan panggilan.
Pada tahun 1936 sejarah telepon berlanjut. Muncul telepon dengan model rotary dial atau telepon diciptakan oleh American Telephone and Telegraph (AT&T). Telepon tersebut dirancang oleh Henry Dreyfuss dan menjadi telepon putar yang berisi deretan angka.
Mengutip dari About AT&T, peralihan dari telepon engkol ke telepon putar menandakan berakhirnya layanan sentral telepon. Artinya pengguna telepon bisa saling terhubung langsung dengan memutar nomor di telepon.
“Perubahan itu sangat dramatis bagi pelanggan. Mereka beralih dari mengangkat gagang telepon dan meminta bantuan operator ke memanggil nomor itu sendiri,” tulis About AT&T.
Bentuk telepon putar sendiri adalah gagang telepon dan deretan angka yang disusun secara melingkar. Di telepon putar tersedia urutan nomor yang tersusun melingkar dari angka 1 sampai angka 0.
Dalam menggunakan telepon tersebut pengguna harus memasukkan jarinya ke lubang nomor dan memutar sampai batas putaran. Sistem yang digunakan telepon putar masih sinyal analog, yang mengubah gelombang suara jadi gelombang listrik.
Sejarah evolusi telepon lainnya pada tanggal 18 November 1963 dimana AT&T menghadirkan inovasi dalam industri telepon dengan menghadirkan sistem Dual-tone multi-frequency signaling (DTMF) yakni sistem sinyal yang menggunakan pita frekuensi suara.
Sistem DTMF menjadi awal kehadiran telepon tombol karena menggunakan satu set delapan frekuensi audio yang ditransmisikan secara berpasangan untuk mewakili 16 sinyal, yang diwakili oleh sepuluh digit, huruf A ke D, dan simbol “#” dan “*”.
{Baca juga: Autentikasi Dua Faktor Jangan Pakai Nomor Telepon}
Sinyal selanjutnya dapat ditransmisikan melalui repeater dan amplifier listrik, dan melalui sambungan radio dan gelombang mikro, sehingga menghilangkan kebutuhan akan operator perantara pada sirkuit jarak jauh.
Kedelapan frekuensi radio tersebar di tiap baris dan kolom telepon. Untuk baris angka ada frekuensi 697 Hz, 770 Hz, 852 Hz, dan 941 Hz yang tersebar di baris pertama, kedua, ketiga dan keempat.
Sedangkan frekuensi di kolom yakni 1209 Hz, 1336 Hz, 1477 Hz dan 1633 Hz yang berada di kolom satu sampai empat.
Telepon tombol menjadi perangkat telepon yang cukup eksis di tahun 1970-an hingga 2000-an dan banyak digunakan oleh pelanggan di dunia. Namun eksistensinya tergerus dengan kehadiran handphone.
Sejarah Handphone dan Smartphone
Evolusi telepon terus terjadi termasuk kemunculan telepon genggam atau handphone. Handphone dikembangkan oleh perusahaan asal Amerika Serikat Motorola. Selanjutnya pada tahun 1983 Motorola pun resmi menghadirkan handphone pertama di dunia.
Namanya adalah Motorola DynaTAC 8000X dan harganya adalah USD 4 ribu atau Rp 56 juta. Melansir dari Tiger Mobiles Ponsel tersebut cukup berat yakni sebesar 1,1 kg dengan antena di bagian atas ponsel dan tombol angka di bagian tengah.
Selanjutnya ponsel pun mulai dikembangkan sejak tahun 1990-an hingga 2000-an. Hal ini dibarengi munculnya ponsel-ponsel dengan merek Nokia, Sony Ericsson, Motorola, Samsung, Siemens dan lain sebagainya.
Mereka berlomba-lomba menghadirkan ponsel dengan beragam inovasi seperti ponsel dengan kamera, radio dan lain sebagainya. Ponsel juga beradaptasi dengan kehadiran layanan telepon, SMS dan internet yang ditawarkan oleh perusahaan telekomunikasi.
Perkembangan ponsel mengalami perubahan dan muncul perubahan istilah dari handphone menjadi smartphone. yang cukup drastis saat kehadiran iPhone generasi pertama di pada Juni 2007. iPhone generasi pertama menjadi awal mula kehadiran smartphone karena tidak hanya menawarkan perangkat berkomunikasi saja.
Lantas apa itu smartphone? menurut Techterms smartphone adalah ponsel yang mencakup fungsionalitas lanjutan selain melakukan panggilan telepon dan mengirim pesan teks.
Maksudnya smartphone adalah ponsel yang tidak hanya berfungsi untuk melakukan panggilan telepon dan SMS namun juga memiliki kemampuan untuk menampilkan foto, memutar video, memeriksa dan mengirim email, dan menjelajahi internet.
Kemudian smartphone pertama yang dirilis di dunia adalah iPhone generasi pertama. iPhone tersebut dirilis sekitar Juni 2007.
Dilansir dari GSM Arena, iPhone generasi pertama menawarkan memori penyimpanan 4GB, 8GB dan 16GB, kamera 2 MP dan galeri foto, pemutar audio dan video, aplikasi web browser serta didukung oleh sistem operasi iOS.
Dengan spesifikasi tersebut, pengguna iPhone dapat menggunakan ponsel iPhone generasi pertama untuk berfoto, menyimpan dokumen, mendengarkan musik dan video serta mengakses internet. Harganya dibandrol mulai dari USD 499 atau Rp 7 jutaan.
Sejak peluncuran iPhone generasi pertama di tahun 2007, perusahaan teknologi pun mulai mengembangkan smartphone. Apalagi Android resmi berdiri pada tahun 2003 dan menghadirkan sistem operasi Android 1.0 atau Alpha yang dirilis pada September 2008.
Ponsel pertama yang memakai sistem operasi Android pun adalah HTC Dream. Ponsel HTC Dream mengadopsi Android 1.6 atau Donut dengan 192 MB RAM memori penyimpanan 256 MB. Ponsel ini juga memiliki kamera 3,1 MP dan chipset Qualcomm MSM7201A.
Selanjutnya Android yang telah diakuisisi Google tahun 2005 mulai dilirik oleh perusahaan teknologi kenamaan seperti Samsung, Oppo, Xiaomi, Vivo dan lain sebagainya. Era handphone pun mulai berakhir dan diganti dengan smartphone.
Hingga saat ini smartphone terus dikembangkan oleh banyak perusahaan teknologi. Mulai dari ponsel dengan baterai besar, memori besar, lensa kamera yang tinggi, chipset mumpuni hingga ponsel yang layarnya dapat dilipat.
Semua inovasi tersebut dilakukan semata-mata untuk memenuhi kebutuhan pelanggan serta meningkatkan kemampuan smartphone sehingga pelanggan bisa melakukan banyak hal dengan smartphone.
Nah, begitulah sedikit cerita mengenai sejarah telepon dari zaman ke zaman. Era smartphone saat ini bukan menjadi era terakhir dalam sejarah perkembangan telepon. Bisa saja di masa depan muncul telepon dengan teknologi lebih canggih.
Namun terlepas dari inovasi telepon, Anda harus mengetahui bahwa telepon atau smartphone hanya perangkat untuk berkomunikasi. Anda harus menggunakannya dengan bijaksana dan jangan sampai ketergantungan dengan perangkat tersebut. [NM/HBS]