Telset.id, Jakarta – Jerman bakal meluncurkan aplikasi smartphone dalam beberapa minggu ke depan untuk membantu melacak infeksi virus corona. Hal ini dilakukan demi menindaklanjuti konsensus politik bahwa pendekatan yang dipelopori oleh Singapura cukup efektif tanpa melanggar privasi.
Menurut laporan New York Post, Jerman sangat curiga terhadap pengawasan digital. Menurut mereka, penggunaan data lokasi smartphone untuk melacak penyebaran pandemi virus corona termasuk tindakan ilegal berdasarkan undang-undang privasi nasional dan Uni Eropa.
Namun, seperti dikutip Telset.id, perdebatan mengenai hal tersebut telah menghasilkan kesepakatan lintas pihak. Pemakaian aplikasi pelacak di smartphone akan berguna untuk membantu menangani wabah virus corona yang semakin hari semakin meluas di dunia.
{Baca juga: Gunakan Aplikasi TraceTogether, Singapura Lacak Pasien Corona}
Aplikasi yang akan diluncurkan oleh Jerman akan menyerupai TraceTogether milik Singapura, yang mencatat riwayat kontak di perangkat. Jika pemilik smartphone melakukan tes positif Covid-19, penyakit pernapasan yang disebabkan oleh virus corona, data dapat diunduh oleh tim pelacak.
Dengan demikian, tim pelacak dapat secara cepat menghubungi orang lain yang berisiko via kontak di smartphone.
“Kami yakin dapat merilis solusi efektif untuk menangani corona dalam beberapa minggu ke depan,” kata Institut Fraunhofer untuk Telekomunikasi, Heinrich Hertz Institute (HHI).
HHI, sebuah lembaga penelitian terapan Jerman, menyatakan telah bekerja sama dengan pihak-pihak lain di seluruh Eropa guna mengembangkan aplikasi yang memungkinkan kedekatan dan lamanya kontak antar-orang untuk kemudian diselamatkan dari kemungkinan terinfeksi Covid-19.
“Prasyarat untuk aplikasi seperti itu adalah kepatuhan penuh dengan undang-undang perlindungan data Jerman. Penggunaannya pun harus atas dasar sukarela,” kata HHI dalam menanggapi penyelidikan Reuters.
Sejauh ini, upaya HHI mendapatkan tanggapan positif dari beberapa pihak.
{Baca juga: Italia, Inggris dkk Lacak Smartphone untuk Setop Corona}
Selain Jerman, sebelumnya beberapa negara lain di Eropa juga sedang mempertimbangkan aplikasi pelacakan smartphone untuk menghentikan penyebaran virus Corona. Meski hal itu diketahui akan memicu kekhawatiran karena membatasi kebebasan sipil dan melanggar privasi.
Diantara negara-negara tersebut, ada Inggris dan Italia, yang sedang mengevaluasi alat yang kuat dan invasif yang akan memetakan interaksi pribadi warga negara yang dapat menyebarkan virus Corona. Aplikasi tersebut akan memakai data real-time smartphone. [SN/IF]