JAKARTA – Kabar tak sedap datang dari IBM. Raksasa teknologi asal Amerika Serikat (AS) itu dirumorkan berencana akan memangkas jumlah karyawanya hingga 12.000 pekerja pada tahun depan.
Seperti dilaporkan TechCrunch, Selasa (27/1/2015), sebuah rumor menyebutkan IBM akan memangkas hingga 118.000 pegawainya tahun depan atau sekitar 26% dari total jumlah karyawannya.
Namun beberapa sumber TechCrunch menyatakan angka 10 kali lipat dari jumlah pekerja yang akan dirumahkan, atau hanya sekitar 11.000-12.000 pekerja saja. Ini artinya IBM akan melakukan PHK dengan cara bertahap.
Beberapa tahun belakangan IBM melaporkan hasil kinerja kuartalan yang buruk. Bahkan dalam laporan keuangan terakhir, pendapatan perusahaan turun 5,6% dibanding tahun lalu dan net income turun 27%.
Di 2014 lalu, IBM telah menutup divisi chip dan perpindahan itu memakan ongkos USD 1,5 miliar. Oktober tahun lalu, perusahaan juga mengumumkan akan mendapatkan biaya tambahan USD 600 juta untuk melakukan penyeimbangan tenaga kerja.
IBM mencoba mengubah jati diri menjadi perusahaan berbasis cloud dengan menjual divisi server x86 ke Lenovo. Selain cloud, perusahaan juga fokus ke analitik dan e-commerce. Tentu saja dengan perpindahan ini perusahaan akan menyingkirkan tenaga kerja yang tidak sesuai bisnis baru mereka. [AI/HBS]
