Telset.id, Jakarta – Hyundai Mnsoft akan menggandeng perusahaan rintisan atau startup Netradyne untuk membuat peta definisi tinggi (HD) bagi mobil otonom. Anak perusahaan Hyundai Motor Grup yang fokus pada solusi navigasi ini akan menggunakan teknologi crowd sourced deep vision dalam mengembangkan peta HD tersebut.
Dilansir zdnet, Selasa (4/12/2018), Netradyne fokus menggunakan AI untuk keselamatan pengemudi dan armadanya. Startup yang didirikan pada 2015 tersebut baru-baru ini memenangkan seleksi kemitraaan dengan Hyundai melalui bukti ujicoba konsep mereka.
Menurut Netradyne, analitik crowdsourced deep vision mereka untuk generasi peta HD lebih bisa diterima jika dibandingkan dengan teknologi pembuatan peta kendaraan otonom perusahaan lain, seperti Light Detection and Ranging (Lidar).
Teknologi visinya berdasarkan program keselamatan pengenalan pengemudi, yang disebut sebagai Driveri. Ini menangkap pengalaman berkendara dan membawa pandangan pengemudi dalam pengelolaan keselamatan.
Hyundai mengatakan mereka akan terus membuat upaya-upaya tambahan untuk mengembangkan peta HD untuk keselamatan pada kendaraan.
Sementara itu, Hyundai Motor berkolaborasi dengan raksasa penyedia jaringan internet Cisco untuk membuat hyperconnected cars, yang rencananya akan dirilis pada 2019. Perusahaan asal Korea Selatan ini juga menggandeng Aurora Innovation dalam proyek pembuatan mobil tanpa pengemudi.
Tak hanya itu, raksasa otomotif Korsel ini juga bermitra dengan SK Telecom untuk meluncurkan layanan home-to-car.
Hyundai Mobis, akan memanfaatkan perangkat lunak game 3D untuk mengembangkan sistem penggerak otonom atau kendaraan swakemudi pada akhir 2019.
Hyundai Mobis yang menjadi perusahaan utama Hyundai Motor Group akan menggunakan gambar video game resolusi tinggi yang terlihat nyata untuk menciptakan segala jenis kondisi mengemudi.
Hal itu memungkinkan perusahaan membuat sebuah situasi berkendara otonom secara lebih efisien dan aman berkat penggunaan kamera di mobil yang menjadi bagian integral dalam sistem mobil swakemudi.
Menurut Telecompaper, video tersebut dapat dirancang untuk menyimulasikan kondisi malam dan cuaca buruk, serta situasi mengemudi di jalanan perkotaan yang dipadati pejalan kaki dan mobil lain.
Selain itu, teknologi video game dapat digunakan untuk memeriksa apakah kamera mampu mendeteksi adanya kondisi tertentu, misalnya saat lalulintas terhalang proses perbaikan jalan. [WS/IF]
