Telset.id – Di tengah ketatnya pembatasan teknologi dari Amerika Serikat, Huawei kembali menunjukkan taringnya. Perusahaan asal China ini baru saja mengumumkan chip AI terbaru, Ascend 910D, yang diklaim mampu menyaingi performa NVIDIA H100. Sebuah langkah berani yang menegaskan ambisi China untuk mandiri di bidang teknologi tinggi.
Dari 910 ke 910D: Lompatan Besar dalam 6 Tahun
Ketika Huawei pertama kali memperkenalkan Ascend 910 pada 2019, chip ini sudah mencatatkan 256 TeraFLOPS untuk performa FP16 — sebuah pencapaian yang cukup membanggakan kala itu. Namun, dalam waktu singkat, Huawei berhasil melesat jauh. Ascend 910C yang dirilis sebelumnya disebut memiliki 60% kemampuan inferensi NVIDIA H100. Kini, dengan 910D, Huawei semakin mendekatkan jarak dengan raksasa chip AS tersebut.
“Ini adalah bukti bahwa tekanan justru memicu inovasi,” kata seorang analis industri yang enggan disebutkan namanya. “China tidak mau terus bergantung pada teknologi Barat, dan Huawei menjadi ujung tombaknya.”
Baca Juga:
Strategi Huawei Melawan Pembatasan AS
Sejak 2022, Amerika Serikat secara ketat membatasi ekspor chip AI canggih ke China, termasuk NVIDIA H100 dan B200. Langkah ini jelas memukul industri teknologi China, yang selama ini bergantung pada chip buatan AS. Namun, Huawei justru melihatnya sebagai peluang.
Dengan Ascend 910D, Huawei tidak hanya menawarkan alternatif, tetapi juga membangun ekosistem mandiri. Beberapa perusahaan China dikabarkan telah mulai menguji chip ini, menunjukkan kepercayaan yang tinggi pada produk dalam negeri.
Seperti dilaporkan sebelumnya, DeepSeek AI adalah salah satu yang memanfaatkan chip Huawei untuk pengembangan model AI-nya. Ini membuktikan bahwa solusi lokal mulai diterima secara luas.
Masa Depan Industri Chip China
Langkah Huawei ini bukan tanpa tantangan. NVIDIA masih memimpin dengan pengalaman puluhan tahun dalam desain chip high-end. Namun, dengan dukungan penuh pemerintah China dan sumber daya yang masif, Huawei berhasil mempercepat pengembangan teknologi secara signifikan.
Bahkan, seperti diungkap dalam laporan terbaru, TSMC terpaksa menghentikan produksi chip AI untuk perusahaan China karena tekanan AS. Situasi ini semakin mendorong Huawei dan perusahaan lokal lainnya untuk berinovasi.
Jika Huawei terus konsisten dengan roadmap-nya, bukan tidak mungkin dalam beberapa tahun ke depan, China akan memiliki solusi chip AI yang benar-benar mandiri — dan mungkin, bahkan lebih unggul dari produk Barat.