“Prosesor Qualcomm Snapdragon 801 Krait quad-core 2.3GHz, GPU Adreno 330 dan RAM 2GB. Tak heran, One (M8) berjalan selembut es krim.”
There’s a room… very big
Keterbatasan ruang penyimpanan yang diderita HTC One tahun lalu – dengan tidak adanya slot kartu SD, dibayar lunas oleh HTC One (M8) dengan menyediakan slot ekspansi hingga 128GB. Wow!
Duo Camera
Tak seperti pendahulunya, M8 datang dengan dua kamera di bagian belakang bodinya, satu berukuran agak besar, satunya lagi kecil. Tapi, hanya satu yang benar-benar berfungsi sebagai kamera sungguhan. Lalu satunya lagi?
M8?
Melihat ada embel-embel “M8” di belakang nama HTC One teranyar ini, Anda tentu bertanya-tanya, apa sebenarnya makna dari nama seperti kode itu. Ternyata, ‘M’ tak lain berarti metal (logam), sementara angka 8 adalah sebagai pemberitahun bahwa ini adalah generasi ke-delapan smartphone logam HTC.
DESIGN
HTC sekali. Itulah kesan pertama kami ketika mendapati ponsel ini mendarat di tangan untuk pertama kalinya. Dan tidak ada yang buruk dengan itu. HTC One (M8) terlihat elegan dan menggoda. Material logamnya sangat solid, dengan konsep unibody yang sama seperti pendahulunya, tapi kali ini menyediakan slot untuk microSD.
Tak hanya itu, di luar dari komposisi logamnya yang kali ini dibuat lebih banyak dibanding sebelumnya, yakni sekitar 90%, HTC One (M8) juga hadir dengan profil yang sangat ergonomis. Dengan tebal 9.35mm, dan berat 160g. Untuk membuatnya lebih nyaman dalam genggaman, dan terlihat lebih tipis, HTC juga membuat bagian belakang dan samping M8 lebih melengkung dari sebelumnya.
Garis tepi berwarna keperakan kian menambah kesan premium, lengkap dengan penempatan slot nano SIM di bagian kiri, slot microSD dan tombol volume di bagian kanan, dan tombol power di bagian atas yang kini berpindah ke kanan. Satu yang menjadi pertanyaan kami adalah terkait keputusan HTC menempatkan auido jack 3.5mm di bagian bawah bersebelahan dengan slot micro USB. Ayolah, ini kurang nyaman.
“Di luar dari komposisi logamnya yang kali ini dibuat lebih banyak dibanding sebelumnya, yakni sekitar 90%, HTC One M8 juga hadir dengan profil yang sangat ergonomis. Nyaman di tangan.”
DISPLAY
HTC mempertahankan layar super tajam yang dimiliki generasi sebelumnya. Bedanya, mengingat ukuran panel M8 yang sedikit lebih besar, yakni 5inci, maka kepadatan piksel yang awalnya 468ppi pun berkurang menjadi 441ppi. Lantas apa itu membuat nilainya berkurang? Tentu saja tidak. Kami tetap mencintai layar HTC One (M8), yang tetap tajam, bahkan saat kami menggunakannya di bawah sinar matahari.
Tak hanya itu, sudut pandangnya bagus, warnanya juga alami. Namun tiga tombol sentuhnya – terdiri dari back, home dan recent apps muncul pada layar, dan bukan di bagian bawahnya. Ini membuat kami kikuk sesekali.
CAMERA
Bersamaan dengan hadirnya HTC One, HTC meluncurkan sebuah teknologi mutakhir , yaitu kamera UltraPixel. Apa keunggulannya? Kamera UltraPixel memiliki lebih sedikit piksel, namun lebih besar yang menangkap lebih banyak cahaya – dan memompa warna sehingga membuat hasil foto tampak lebih hidup. Jenis kamera yang sama, juga akan Anda temui pada HTC One (M8) ini. Bahkan, dua sekaligus, alias Duo Camera.
Ok, jangan dulu katakan wow! Karena sebenarnya, hanya satu di antara dua kamera yang terlihat di bagian belakang bodi M8 yang benar-benar kamera, yang mengambil gambar sama bagusnya dengan sang pendahulu. Yang satunya lagi adalah ‘kamera’ yang bertugas untuk mengambil kedalaman gambar.
Kami menguji kamera 4 UltraPixel milik M8. Hasilnya, saatnya bilang… wow. Bahkan di dalam ruangan yang sama sekali gelap – tentu saja kami menggunakan flash, foto yang kami dapatkan terbilang tidak mengecewakan. Tetap tajam, dan penuh detail. Jadi, tidak perlu diragukan bagaimana kinerjanya di siang hari. Tambahan 16 mode pengambilan gambar pada M8 – terdiri dari normal, distortion, vintage, country, hingga aqua juga kian memungkinkan Anda bebas berkreasi.
“Kamera UltraPixel meningkatkan kedetailan dan memompa warna sehingga membuat foto tampak lebih hidup dan menawan.”
INTERFACE
Kami suka dengan user interface ponsel yang menjalankan Android 4.4.2 ini. Selama pengujian nyaris selalu mulus, tanpa lag. Warna-warna cerah yang dihadirkan lewat Sense 6 pun terlihat lebih sederhana. Dan itu bagus. Lagipula, siapa yang mau dibuat rumit oleh ponselnya sendiri.
Perbedaan lain, jika dibandingkan dengan Sense 5, terletak pada fitur galeri, yang kini menampilkan gambar dalam bentuk timeline, di mana foto diatur secara otomatis berdasarkan tanggal pengambilan; kemampuan yang memungkinkan Anda menghentikan vidoe saat pengambilan gambar, dan kemudian menyatukan dua adegan tanpa harus mengedit apapun; layout baru Sense TV; dan… Fitbit. Yap, dengan terintegrasi pada alat pelacak kesehatan ini, Anda mengubah ponsel Anda menjadi pelacak kesehatan itu sendiri. Asik.
MULTIMEDIA
HTC dikenal sangat detail untuk urusan entertainment, khususnya dalam hal suara. M8 salah satu bukti ‘hidup’. Masih dengan dua buah speaker yang duduk manis di bagian mukanya (di atas dan di bawah layar), pabrikan ponsel asal Taiwan ini kini mendandani jagoannya dengan fitur bernama Boom Sound, yang tak hanya menghadirkan suara jernih, tetapi juga bebas distorsi. Bahkan, HTC mengklaim speaker Boom Sound 25% lebih keras dibanding speaker yang ada pada One versi 2013. Lalu menurut kami? Well, ini bagus. Kami suka, tapi tanpa tambahan sangat di depannya.
PERFORMANCE
Untuk menjadikannya ponsel hebat, HTC membekali M8 dengan prosesor Qualcomm Snapdragon 801 Krait quad-core 2.3GHz, GPU Adreno 330, dan RAM 2GB. Di atas kertas, ini mengagumkan. Lalu dalam prakteknya? Kami tetap pada pendirian kami, mengagumkan. M8 berjalan selembut es krim, dengan hampir tidak ada lag sedikitpun. Berpindah dari satu aplikasi ke aplikasi lain, browsing web, adalah hal yang menyenangkan dengan M8. Terlalu senang, sampai-sampai kami berpikir untuk membawanya kabur, pindah ke sebuah tempat terpencil, dan mengganti nama kami ‘Emmet’ agar orang-orang di HTC tidak bisa menemukan kami. Dan akhirnya merelakan ponselnya.
