Telset.id, Jakarta – Hanya beberapa tahun setelah meluncurkan printer Multi Jet Fusion 3D, Hewlett Packard (HP) siap memasuki dunia pencetakan logam 3D dengan Metal Jet, sebuah platform komersial baru.
Menurut HP, Metal Jet adalah teknologi pengikat tingkat voxel yang 50 kali lebih produktif ketimbang solusi pencetakan 3D yang kini ada. Metal Jet juga memiliki redundansi nozzle empat kali lebih tinggi.
Menurut Engadget, Senin (10/9/2018), Metal Jet berperan penting dalam proyek mobil listrik VW. Printer Metal Jet mulai tersedia pada 2020 seharga USD 400 ribu. Produksi massalnya dilakukan pada 2021.
Tahun lalu, General Electric alias GE mengembangkan printer 3D untuk mencetak komponen mesin jet. Sebelumnya, GE sudah menggunakan printer 3D untuk mencetak komponen pesawat.
GE Aviation mencetak nozzle bahan bakar menggunakan printer 3D untuk mesin jet yang digunakan di pesawat Boeing dan Airbus serta bodi jet. GE kemudian menciptakan alat baru bernama GE Additive.
Para pakar di Inggris memprediksi, teknologi printer 3D untuk membangun rumah akan menjadi tren pada 2025. Rumah cetak 3D diklaim dapat mengatasi masalah krisis perumahan di kawasan Inggris.
Bahkan, para ilmuwan menciptakan kornea mata manusia dengan memanfaatkan teknologi cetak 3D. Cara tersebut bisa mengatasi kekurangan donor mata dan membantu jutaan orang buta agar mampu melihat. (SN/HBS)
Sumber: Engadget