JAKARTA – Bijaksanalah dalam menggunakan smartphone Anda. Kalimat itu sering didengungkan untuk para pengguna perangkat Android yang sering merekam atau memotret aktifitas pribadi dalam perangkat mereka. Banyak yang beranggapan factory reset menjadi jalan termudah untuk menghilangkan jejak. Tapi cara inipun tidak menjamin.
Ya, selama ini kita memilih menggunakan factory reset sebagai jalan terampuh untuk menghilangkan semua data di dalam perangkat smartphone. Kebiasaan ini dilakukan pengguna pada saat mereka akan menjual smartphone Android mereka. Atau mungkin memang ingin menghapus semua data memori di handset.
Namun ternyata, seperti dikutip dari GSMArena, Minggu (24/5/2015), factory reset di perangkat Android tidak sepenuhnya menjamin dapat menghapus data yang tersimpan di handset secara sempurna.
Menurut para peneliti dari Universitas Cambridge, hal ini dikarenakan fitur factory reset Android cacat dan tidak bekerja sebagaimana fungsinya. Para peneliti di Universitas Cambridge telah melakukan ujicoba pada 21 smartphone dari 5 pabrikan smartphone yang berbeda, yang memakai OS Android versi 2.3x hingga 4.3. Hasilnya?
Sangat mengejutkan, karena para peneliti mendapati semua perangkat smartphone Android yang ditest itu masih meninggalkan data lamanya. Data termasuk gambar, video, SMS, email dan juga informasi kontak yang tersimpan di dalam aplikasi ponsel dan juga pada aplikasi seperti Facebook dan Whatsapp.
Yang lebih mengejutkan lagi, para peneliti masih dapat mengakses data tersebut meskipun perangkat terlindungi enkripsi full-disk. Para peneliti juga bisa mendapatkan kembali master token yang diperlukan untuk mengakses data pengguna Google.
Dari hasil penelitian itu, para peneliti berkesimpulan bahwa saat ini diperkirakan ada sekitar 500 juta perangkat Android dalam ancaman, karena factory reset yang tidak bekerja sebagaimana fungsinya. Nah, sekali lagi bijaksanalah dalam menggunakan smartphone. [HBS]
