Hacker Taiwan Ancam Hapus Akun Facebook Mark Zuckerberg

REKOMENDASI
ARTIKEL TERKAIT

Telset.id, Jakarta – Hacker asal Taiwan berencana ingin menghapus akun Facebook Mark Zuckerberg hari minggu ini. Pria bernama Chang Chi-yuan ini mengatakan bahwa dia akan melakukan siaran langsung melalui streaming pada pukul 6 sore agar masyarakat bisa melihat aksinya tersebut.

“Menyiapkan penghapusan akun Zuck pendiri FB. Dijadwalkan untuk ditayangkan,” tulis Chang seperti yang dilansir Telset.id dari Bloomberg.

Chang yang kini diketahui berusia 24 tahun ini memiliki 26.000 pengikut di laman Facebook-nya. Dirinya mengaku sebagai “hacker putih”, yang menjual jasa mencari kelemahan perangkat lunak perusahaan.

Aktifitas tersebut lebih dikenal dengan sebutan bug bounty. Para hacker dari India hingga Amerika Serikat secara rutin mencari celah di situs web dan perangkat lunak perusahaan untuk mendapatkan imbalan.

Baca juga: Gedung Putih Siap Perang dengan Kelompok Hacker

Chang mengaku memiliki kemampuan yang hebat dalam melakukan hacking. Dirinya mengaku pernah dilaporkan oleh operator bus lokal setelah meretas sistem mereka sehinga dapat membeli tiket hanya dengan harga NT $ 1 atau 3 sen.

Dia juga berseloroh jika pernah menyerang Apple dan Tesla, walaupun itu semua belum terbukti. Bahkan kabarnya akun Facebook Chang terdaftar diantara 8 kontributor khusus dalam Bug Line Corporation di tahun 2016.

Kegiatan Bug Bounty sendiri bukan sesuatu yang asing bagi Facebook. Seperti perusahaan raksasa teknologi dari Silicon Valley lainnya, mereka acapkali melakukan percobaan untuk mencari kelemahan di situsnya. Tetapi untuk aksi Chang ini pihak Facebook belum mau berkomentar.

Baca juga: Bursa Kripto Jepang Kembali Diserang Hacker

Chang sendiri mengaku tidak memiliki motif politis terkait rencananya tersebut. Bagi Chang dirinya hanya ingin coba-coba, dan berharap bisa mendapatkan uang dari aksinya tersebut.

“Saya tidak ingin menjadi peretas yang hebat, dan saya bahkan tidak ingin menjadi peretas sama sekali,” kata Chang dalam postinganya baru-baru ini.  “Saya hanya bosan dan mencoba mencoba-coba sehingga saya dapat menghasilkan uang,” sambungnya.

Tidak bisa dipungkiri jika perusahaan media sosial berada di bawah ancaman peretasan yang berdampak pada data privasi pengguna, sehingga masalah keamanan yang sederhana pun bisa menjadi besar jika tidak ditangani dengan cepat dan tepat. [NM/HBS]

Sumber: Bloomberg

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini


ARTIKEL TEKINI
HARGA DAN SPESIFIKASI