Telset.id, Jakarta – Google telah memberlakukan work from home atau WFH pada karyawannya. Apesnya, semua karyawan Google yang bekerja dari rumah tidak lagi dapat jatah uang makan.
Selama bertahun-tahun, Google membanggakan diri soal aneka tunjangan untuk karyawan, termasuk terapis pijat di tempat dan kafetaria gratis. Namun, sekarang, semua tinggal cerita.
Menurut laporan New York Post, seperti dikutip Telset.id, Senin (11/5/2020), semua karyawan Google yang bekerja dari rumah tidak lagi dapat jatah uang makan. Mereka pun tak dapat uang kebugaran.
{Baca juga: Karyawan Google Dilaporkan Terinfeksi Virus Corona}
Google membantah bahwa kebijakan itu tergolong baru. Juru bicara perusahaan mengatakan bahwa karyawan tidak diizinkan untuk mengeluarkan biaya makan atau makanan ringan sejak awal Maret 2020.
Namun, juru bicara Google menolak berkomentar apakah kebijakan serupa berlaku untuk semua karyawan. Ia enggan memberi penjelasan lebih lanjut ketika ditanyai mengenai penghentian uang makan.
Berita tentang kebijakan tersebut datang di tengah pengumuman bahwa Google akan membekukan proses rekrutmen dan memangkas anggaran pemasaran sebesar 50 persen pada paruh kedua tahun ini.
Seperti platform media lain, MarketWatch melaporkan, Google telah menderita kerugian karena penurunan secara substansial dalam hal pendapatan iklan, terutama di sektor perjalanan dan hiburan.
Seperti telah diberitakan sebelumnya, Google dan Facebook tetap memberlakukan kebijakan work from home kepada karyawan mereka. Karyawan dua raksasa teknologi tersebut akan tetap kerja di rumah sampai akhir tahun 2020.
Facebook dilaporkan tidak berencana untuk membuka kantor pusatnya pada Juli 2020 mendatang. Raksasa media sosial ini masih mempertimbangkan beberapa aspek sebelum mengizinkan kantor mereka beroperasi secara normal.
Namun berbeda dengan Google yang tidak mengeluarkan uang makan, Facebook tetap memberikan bonus USD 1.000 atau sekitar Rp 15,5 juta kepada para karyawannya yang WFH.
{Baca juga: Karyawan Facebook dan Google WFH Sampai Akhir Tahun}
Bonus itu untuk mendukung kehidupan mereka sehari-hari selama bekerja di rumah untuk mencegah penyebaran virus corona atau Covid-19.
Kebijakan yang dilakukan Google dan Facebook tentu saja memengaruhi ratusan ribu karyawan mereka di seluruh dunia. Saat ini, Facebook memiliki lebih dari 48 ribu karyawan. Sedangkan Alphabet, perusahaan induk Google punya 120 ribu karyawan. [SN/HBS]