Google Buka Akses Gemini AI untuk Anak di Bawah 13 Tahun: Risiko yang Perlu Diwaspadai

REKOMENDASI

ARTIKEL TERKAIT

Telset.id – Google baru saja mengumumkan langkah kontroversial: chatbot Gemini AI akan tersedia untuk anak-anak di bawah 13 tahun. Mulai pekan depan di AS dan Kanada, kemudian menyusul Australia akhir tahun ini. Keputusan ini menuai pro kontra di kalangan orang tua dan pakar keamanan digital.

Melalui akun Family Link, orang tua bisa mengontrol akses anak ke Gemini. Namun, fitur ini aktif secara default—artinya orang tua harus manual mematikannya jika ingin membatasi. Padahal, seperti diungkap dalam riset sebelumnya, chatbot AI sering kali menjadi pintu masuk kebocoran data pribadi.

Bagaimana Gemini Bekerja untuk Anak-Anak?

Google menjanjikan bahwa data anak tidak akan digunakan untuk melatih sistem AI. Anak bisa meminta teks atau gambar, tapi Google mengakui sistem ini mungkin “melakukan kesalahan.” Fakta ini cukup mengkhawatirkan mengingat kecenderungan AI menghasilkan halusinasi—informasi palsu yang disajikan seolah nyata.

Antarmuka Gemini AI untuk anak-anak

Perbedaan mendasar antara mesin pencari dan AI generatif sering luput dari pemahaman anak. Jika Google Search menyajikan sumber asli, Gemini menciptakan konten baru berdasarkan pola data. Anak yang meminta “gambar kucing” akan mendapat ilustrasi hasil sintesis AI, bukan foto nyata.

Filter Konten yang Tidak Sempurna

Google mengklaim telah memasang “pengaman internal” untuk mencegah konten tidak pantas. Tapi sistem ini bisa berujung pada sensor berlebihan. Pembatasan kata seperti “payudara” mungkin menghalangi akses ke informasi penting tentang pubertas.

Anak-anak zaman sekarang punya kemampuan teknis yang mengagumkan. Banyak yang bisa mengakali pembatasan parental control. Orang tua tidak bisa sepenuhnya bergantung pada pengaman digital—perlu pendampingan aktif untuk memastikan anak menggunakan AI secara bertanggung jawab.

Bahaya yang Mengintai

Komisi eSafety Australia telah memperingatkan risiko khusus chatbot AI bagi anak. Sistem yang dirancang meniru interaksi manusia bisa menciptakan ilusi hubungan personal. Anak-anak, yang masih mengembangkan kemampuan berpikir kritis, rentan tertipu oleh respons yang terasa manusiawi.

Penelitian terbaru menunjukkan chatbot seperti Gemini dan ChatGPT menggunakan “aturan perasaan” untuk membangun kepercayaan pengguna. Mereka mengucapkan “terima kasih” atau “maaf” layaknya manusia. Bagi anak kecil, ini bisa mengaburkan batasan antara mesin dan manusia sungguhan.

Di Australia, larangan media sosial untuk anak di bawah 16 tahun akan berlaku Desember mendatang. Tapi Gemini—yang bukan platform media sosial—akan lolos dari aturan ini. Orang tua harus waspada: ancaman dunia digital tidak hanya datang dari sosial media.

Perlindungan terbaik adalah kombinasi antara literasi digital dan regulasi yang ketat. Sayangnya, rancangan undang-undang digital duty of care Australia masih tertunda sejak November 2024. Padahal, Uni Eropa dan Inggris sudah menerapkannya sejak 2023 untuk memaksa perusahaan teknologi lebih bertanggung jawab.

Dengan Gemini yang semakin terintegrasi ke berbagai layanan Google, orang tua perlu lebih proaktif. Jangan sampai kemudahan teknologi mengorbankan keamanan dan perkembangan kognitif anak-anak kita.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

ARTIKEL TERKINI

HARGA DAN SPESIFIKASI