JAKARTA – Google terus melakukan aksi bersih-bersih berbau konten porno di layanannya. Raksasa mesin pencarian ini mengungkapkan sedang berupaya menekan kasus unggahan konten pornografi yang didasarkan oleh unsur balas dendam atau revenge porn.
Google mengatakan bahwa mereka telah menerima banyak laporan dari para korban pelecehan visual yang menampilkan gambar pribadi yang disebarkan ke internet tanpa persetujuan mereka. Gambar-gambar tersebut dijadikan konten pornografi untuk balas dendam atau revenge porn.
“Filosofi yang selalu kami pegang adalah fitur Search harus mencerminkan keseluruhan dari website. Tetapi gambar-gambar porno yang didasarkan atas tindakan balas dendam secara personal dan emosional sangatlah merusak, dan digunakan hanya untuk menjatuhkan para korban yang kebanyakan adalah wanita,” tulis keterangan Google di blog resminya.
Google menyatakan akan menghormati permintaan dari orang-orang yang meminta untuk menghapus gambar telanjang atau yang mengandung unsur seksual dari foto-foto yang dicuri dan disebarkan di layanan pencarian Google tanpa persetujuan pemiliki foto.
Kebijakan ini akan dijalankan secara terbatas, mirip dengan bagaimana memperlakukan permintaan penghapusan informasi pribadi yang sangat sensitif lainnya, seperti nomor rekening bank dan tanda tangan yang disebarkan di layanan search engine Google.
Pihak Google juga akan menyatakan akan menyediakan formulir online yang bisa digunakan oleh para korban revenge porn untuk permohonan agar bisa menurunkan konten tak senonoh.
Meski tahu cara ini tidak akan bisa sepenuhnya memecahkan masalah revenge porn, namun Google mengatakan kebijakan ini menunjukan bahwa mereka tetap berniat baik untuk mau mendengar permintaan para penggunanya yang menjadi korban revenge porn.[HBS]