Telset.id, Jakarta – Google terus memanfaatkan pengembangan kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) dalam memberantas spam. Memanfaatkan teknologi itu, Google AI berhasil memblokir jutaan pesan spam setiap hari.
Dilansir DigitalTrends, Google menamakan AI tersebut TensorFlow. TensorFlow adalah open-source machine learning frameworks, kecerdasan buatan yang mempelajari bentuk pesan yang ditargetkan sebagai spam.
Seperti dikutip Telset.id pada Sabtu (9/2/2019), Google menerangkan bahwa program itu bekerja efektif dengan cara membuat keputusan sendiri untuk menandai atau menghapus pesan-pesan yang dianggap spam.
Untungnya, para pengguna dapat membantu proses pembelajaran TensorFlow guna menyesuaikan penyaringan pesan spam dalam akun masing-masing. Pengguna dapat menunjuk ciri-ciri pesan yang dianggap mengancam.
{Baca juga: Merinding! Google AI Bisa Prediksi Kematian Manusia}
Kemudian, pengguna membantu TensorFlow untuk mengambil keputusan. Jika ada pesan yang dianggap penting, bisa dicantumkan sebagai bukan spam. Pola tersebut cukup membuat upaya sensor Google menjadi efektif.
TensorFlow dikembangkan untuk menghadapi upaya-upaya spam yang semakin berkembang dan semakin sulit ditemukan. Beberapa contoh kasus seperti pesan dari domain baru, pesan berbasis gambar, serta pesan tersembunyi yang disematkan.
Walaupun terdengar baru, sebenarnya Tensor Flow telah dirilis sejak 2015 dengan bentuk open-source yang berarti semua orang boleh mengembangkan. TensorFlow memblokir lebih dari 100 juta pesan agar tidak masuk ke inbox.
Sebelumnya, Google kabarnya akan meningkatkan kemampuan Google AI dengan memberikan kemampuan baru untuk memberikan rating terhadap sebuah gambar. Dengan begitu, nantinya AI milik Google ini dapat memberikan pilihan gambar yang tepat dari galeri.
Baca juga: Tambah Pintar, Google AI Bisa Beri Rating Foto
Selama ini aplikasi foto sering kali memberikan kita beberapa pilihan gambar dari galeri untuk diunggah ke media sosoal. Namun, tak jarang foto yang dipilihkan oleh aplikasi tersebut tak layak untuk diunggah.
Google menyadari keluhan penggunanya soal masalah tersebut. Itu sebabnya, mereka memberikan kemampuan yang lebih canggih Google AI, agar dapat secara tepat menilai sebuah foto. [SN/HBS]
Sumber: Digital Trends
Komentar ditutup.