JAKARTA – Satu lagi perusahaan teknologi yang melibatkan dirinya dalam dunia pendidikan. Perusahaan tersebut adalah PT Huawei Tech Investment (Huawei Indonesia), yang belum lama ini resmi menjalin kerjasama dengan Institut Teknologi Del (IT DEL) dalam sebuah program pelatihan sumber daya manusia pada sektor teknologi komunikasi dan informatika (telematika).
Nota kesepahaman tersebut ditandangani oleh Sheng Kai, CEO Huawei Indonesia, bersama dengan Roberd Saragih, Rektor Institut Teknologi DEL, dan disaksikan oleh Rudiantara, Menteri Komunikasi & Informatika serta Luhut Binsar Panjaitan selaku Ketua Pembina Yayasan Del dalam acara Dies Natalis IT DEL ke-14, yang berlangsung pada 5 September 2015 lalu.
Dalam keterangan tertulisnya, CEO Huawei Indonesia Sheng Kai mengungkapkan, “kerja sama dengan dunia pendidikan merupakan hal yang sangat penting bagi Huawei. Oleh karena itu kami berkomitmen untuk terus meningkatan SDM Indonesia.”
Dalam kesempatan ini, Huawei memberikan sarana pendidikan berupa 100 unit Huawei Media Pad. Sementara bentuk transfer ilmu yang diberikan sendiri berupa penyelenggaraan program pelatihan berkelanjutan untuk mahasiswa dan pelatihan bersertifikasi untuk para pengajar IT DEL. Transfer ilmu yang diberikan juga menyasar seluruh wilayah Indonesia.
Tidak hanya mahasiswa, Huawei juga memfasilitasi pengajar untuk memperoleh sertifikasi keahlian di bidang Telematika. Hasil pelatihan tersebut diharapkan dapat menjadi materi untuk membekali mahasiswa di kelas.
“Kami konsisten mewujudkan dedikasi Huawei untuk mengembangkan pendidikan dan penelitian di bidang Telematika di Indonesia sejak tahun 2009. Melalui program ini, Huawei bersama IT DEL berkomitmen untuk memberikan kontribusi terbaik demi memajukan industri telekomunikasi dan kesejahteraan masyarakat Indonesia,” ungkap Sheng Kai.
Hal yang tak jauh berbeda diungkapkan Roberd Saragih, Rektor Institut Teknologi DEL. Menurutnya, teknologi komunikasi dan informatika berkembang dengan sangat pesat. Oleh karena itu memberi bekal pada para talenta muda lokal dengan sarana pendidikan dan pelatihan yang berkualitas dan bertaraf internasional adalah sangat perlu.
“Kami melihat apa yang dilakukan Huawei merupakan sebuah dukungan positif dari industri kepada lembaga akademi untuk pengembangan pendidikan, dengan program peningkatan kompetensi lulusan melalui pelatihan dan sertifikasi,” ujar Roberd. Keluhan mengenai adanya kesenjangan antara lulusan universitas dan kebutuhan dunia pendidikan bisa diminalisir dengan adanya program ini.
Roberd menambahkan bahwa pihaknya akan menjalankan program ini dengan semaksimal mungkin agar mahasiswa dan pengajar IT DEL dapat berkontribusi dalam mendorong pembangunan infrastruktur TIK di Indonesia sehingga mampu bersaing secara global.
Sementara itu, Luhut Binsar Panjaitan selaku Ketua Pembina Yayasan Del mengatakan bahwa kerja sama yang dilakukan Huawei dengan IT Del merupakan langkah positif kontribusi industri kepada dunia pendidikan.
Sejak tahun 2014, Huawei telah mengadakan berbagai program terkait pengembangan SDM lokal, mulai dari pelatihan bersertifikasi internasional dan berstandar SKKNI yang melibatkan 325 mahasiswa dari 10 universitas terkemuka di Indonesia, hingga kerja sama pendirian Innovation Center bekerja sama dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika.