Telset.id, Jakarta – Tak selamanya kerjasama bisnis berlangsung secara harmonis dan berlangsung lama. Hal ini bisa dilihat pada dua raksasa otomotif dunia Ford Motor Co dan Daimler AG yang menghentikan kerjasama mengembangkan teknologi sel bahan bakar (fuel sell) untuk kendaraan bermotor.
Menurut Channel News Asia, kedua perusahaan dari benua berbeda ini sudah menutup perusahaan patungan yang dibentuk mereka. Kenapa? karena kedua perusahaan berencana untuk melakukan pengembangan teknologi sel bahan bakar sendiri-sendiri.
Ford menyatakan The Automotive Fuel Cell Cooperation Corp, yang berkantor pusat di Burnaby, British Columbia, akan ditutup pada musim panas ini.
Meskipun produsen dan perusahaan besar melakukan penelitian dan investasi bertahun-tahun, namun kendaraan yang mempergunakan sel bahan bakar tetap menjadi ceruk kecil di pasar kendaraan global.
Tak hanya Ford dan Daimler, Honda Motor Co dan General Motors Co juga berkolaborasi dalam pengembangan sel bahan bakar.
Sementara Toyota Motor Corp meningkatkan upaya untuk memproduksi sel bahan bakar secara massal.
Awal pekan ini, Ballard Power Systems Inc memperpanjang kontrak dengan Audi, anak usaha Volkswagen AG, untuk membantu pengembangan sel bahan bakar.
‘”Ford akan melakukan pengembangan sel bahan bakar di pabrik sendiri, serta memanfaatkan basis pasokan dan menutup Otomotif Fuel Cell Cooperation Corp pada musim panas 2018. Kedua perusahaan akan terus mengeksplorasi cara-cara bekerja sama mengembangkan modul tumpukan sel bahan bakar,” kata produsen mobil asal Dearborn, Michigan.
Chief Executive Daimler Dieter Zetsche awal tahun ini menunjukkan bahwa produsen mobil asal Jerman itu mengalihkan fokusnya ke arah kendaraan listrik yang memakai baterai alias aki.
Menurut situs webnya, perusahaan itu mempekerjakan sekitar 200 orang.
Sumber: Channel News Asia