FCC Tutup Celah Hukum, Penipuan Telepon Akan Lebih Sulit

REKOMENDASI

ARTIKEL TERKAIT

Pernahkah Anda merasa kesal karena terus-menerus menerima panggilan telepon dari nomor tidak dikenal yang menawarkan pinjaman atau hadiah palsu? Kabar baik datang dari Federal Communications Commission (FCC) Amerika Serikat yang baru saja mengumumkan langkah tegas untuk menutup celah hukum yang selama ini dimanfaatkan oleh pelaku penipuan telepon.

Selama bertahun-tahun, sistem STIR/SHAKEN telah menjadi andalan untuk memverifikasi identitas penelepon di jaringan berbasis internet (IP). Namun, celah besar muncul ketika panggilan melewati jaringan telepon tradisional (non-IP), di mana verifikasi ini seringkali hilang. Pelaku penipuan dengan sengaja memanfaatkan rute ini untuk menghilangkan jejak digital mereka.

Kini, FCC mengambil tindakan dengan mengusulkan aturan baru yang akan memaksa penyedia layanan untuk menerapkan solusi autentikasi di jaringan non-IP. Langkah ini diharapkan dapat mengurangi secara signifikan jumlah panggilan penipuan yang berhasil sampai ke konsumen.

Mengapa Celah Ini Begitu Dimanfaatkan?

STIR/SHAKEN bekerja seperti sidik jari digital yang memverifikasi keaslian identitas penelepon. Sayangnya, teknologi ini tidak efektif ketika panggilan melewati jaringan telepon lama yang masih menggunakan infrastruktur analog. Pelaku penipuan dengan cerdik memanfaatkan kelemahan ini dengan merutekan panggilan mereka melalui jaringan non-IP, sehingga membuatnya sulit dilacak.

AI-generated image of an iPhone receiving a Robocall

“Ini seperti menyembunyikan nomor telepon di balik jaringan yang tidak memiliki kamera pengawas,” jelas seorang ahli keamanan siber. “Mereka tahu di mana titik buta sistem berada dan dengan sengaja memanfaatkannya.”

Apa yang Akan Berubah?

Proposal FCC mencakup tiga tindakan utama:

  • Menetapkan standar jelas untuk solusi autentikasi di jaringan non-IP
  • Mewajibkan penyedia layanan untuk secara rutin membuktikan penerapan solusi tersebut
  • Memberikan waktu dua tahun untuk mematuhi aturan setelah disahkan

Dampak bagi Konsumen

Meskipun langkah ini tidak akan menghilangkan seluruh panggilan penipuan dalam semalam, ini merupakan kemajuan signifikan. Dengan menutup celah non-IP, pelaku penipuan akan kehilangan salah satu senjata utama mereka untuk menyamarkan identitas.

Di Indonesia, masalah penipuan telepon juga semakin marak. Seperti yang diingatkan oleh FBI, modus penipuan terus berkembang dan masyarakat perlu selalu waspada terhadap panggilan atau SMS mencurigakan.

Langkah FCC ini mungkin akan menjadi preseden bagi regulator di negara lain, termasuk Indonesia, untuk memperkuat perlindungan konsumen dari praktik penipuan telepon yang semakin canggih.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

ARTIKEL TERKINI

HARGA DAN SPESIFIKASI