JAKARTA – Pekan lalu Tom’s Guide menurunkan artikel hasil tes benchmark sejumlah smartphone flagship terbaru, dimana dalam test tersebut menobatkan Galaxy S6 sebagai smartphone tercepat di dunia, dan menempatkan iPhone 6 hanya di posisi ketiga. Hasil tersebut ternyata berbuntut panjang, karena para fans iPhone menuding hasil test itu tidak obyektif, dan lebih memihak ke ponsel Android.
Sekedar mengingatkan, pengujian yang dilakukan Tom’s Guide itu diklaim untuk mengetahui performa smartphone dengan pengujian yang tidak hanya dilakukan menggunakan aplikasi benchmark, tapi juga diuji menjalankan aktifitas sehari-hari yang biasa dilakukan pengguna.
Ada beberapa macam pengujian yang harus dijalani dalam test ini, yaitu kecepatan membuka aplikasi kamera, PDF, menjalankan game, video editing, Wi-Fi dan berbagai tes benchmark. Ada enam smartphone papan atas yang diadu dalam test ini, yaitu Samsung Galaxy S6, iPhone 6, HTC One M9, LG G4, Google Nexus 6 dan Asus ZenFone 2 (model RAM 4GB).
Dalam test itu Tom’s Guide memilih Galaxy S6 sebagai yang tercepat, mengalahkan rival beratnya iPhone 6 yang berada di posisi ketiga di bawah LG G4 yang ada diperingkat kedua. Hal inilah yang membuat para fans iPhone meradang, dan menuding hasil test yang dilakukan Tom’s Guide tidak obyektif.
Apple Insider pun akhirnya ikut membeberkan sejumlah hasil temuannya untuk mematahkan klaim Tom’s Guide yang memenangkan Galaxy S6. Menurut Apple Insider, klaim bahwa Galaxy S6 yang dirilis 7 bulan setelah iPhone 6 tidak secara otomatis menjadikan handset tersebut lebih baik, meskipun spesifikasi setiap komponennya lebih baru dan lebih canggih.
Dasar dari sanggahan tersebut adalah bocoran skor benchmark pertama yang muncul sekitar 3 bulan yang lalu, performa grafis Galaxy S6 di GFX bench memang lebih baik daripada Galaxy S5, tapi secara keseluruhan masih di bawah iPhone 6.
Tak hanya itu, saat digunakan pada tingkat resolusi native, performa grafis Galaxy S6 justru lebih buruk dibandingkan iPhone 5s, karena banyaknya titik-titik pixel yang perlu digerakkan.
Keputusan Samsung untuk memasangkan layar dengan tingkat resolusi yang tinggi dan prosesor yang performanya belum maksimal memang bagus di atas kertas, tapi tidak optimal saat dijalankan dalam keperluan sehari-hari.
Apple Insider juga menyanggah hasil 4 macam tes yang memenangkan Galaxy S6 sebagai handset tercepat, yang meliputi test membuka file PDF, membuka aplikasi kamera, memainkan game, serta transcoding video. Tiap tes tadi direkam dengan menggunakan sebuah kamera slow-motion untuk memastikan selisih sepersekian detik dari tiap handset.
Begitu juga untuk test gaming, iPhone 6 memiliki frame rate yang sama dengan Galaxy S6. Anehnya, Galaxy S6 butuh menjalankan game dengan tingkat resolusi yang lebih rendah untuk sekedar mengimbangi performa iPhone 6, dan baru bisa dicapai walaupun Galaxy S6 memiliki dukungan RAM serta prosesor yang di atas kertas lebih canggih dari iPhone 6.
Blog fans Apple itu juga menyoroti kecenderungan Tom’s Guide untuk memakai aplikasi benchmark yang membuat Android terlihat lebih baik daripada iOS, seperti FutureMark 3D Mark Ice Storm Unlimited.
Menurut Apple Insider, test GPU dari aplikasi benchmark tersebut menggunakan sebuah software library yang dioptimalkan untuk Android (bukan iOS), jadi tak heran jika iOS mencatatkan skor yang lebih rendah.[HBS]
