Facebook: Tak Ada Pemecatan karena Kasus Cambridge Analytica

REKOMENDASI
ARTIKEL TERKAIT

Telset.id, Jakarta – Kasus pembocoran data Facebook oleh Cambridge Analytica menjadi biang kerok rusaknya citra jejaring sosial itu di mata penggunanya. Meski begitu, Facebook memastikan tidak ada pemecatan karyawan terkait masalah tersebut.

Tak hanya merugikan penggunanya, kasus kebocoran data pengguna Facebook juga merugikan perusahaan secara nyata, dengan anjloknya nilai saham mereka dengan kerugian hingga menembus Rp 1.000 triliun.

Meskipun demikian, Bos dan pendiri Facebook Mark Zuckerberg menyatakan tidak akan ada karyawan yang akan dipecat karena skandal perusahaan konsultan politik asal Inggris itu. Pernyataan itu dikemukakan Mark, ketika melakukan konferensi pers via telepon.

“Pada akhirnya, Ini adalah tanggung jawab saya,” kata Mark, seperti diwartakan engadget.com, Kamis (5/4/2018). Dia juga mengaku tidak akan memecat dirinya sendiri.

Baca Juga: Dianggap ‘Biang Kerok’, Facebook Stop Fitur Partner Categories

Para pemburu berita penasaran apakah Mark masih merasa sangat layak memimpin Facebook walaupun didera skandal heboh akhir-akhir ini. Mark pun dengan tegas menjawab “Ya”.

Sedangkan ketika ditanya apakah mungkin dewan direksi berniat mengganti posisi Mark saat ini, Mark mengelaknya, dengan mengatakan “Ini bukan yang saya tahu”. Dengan jawaban itu, konferensi pers jarak jauh tersebut mungkin menjadi momen yang canggung bagi Mark.

Hastag #deletefacebook yang menjadi viral belakangan ini nampaknya belum terlihat berdampak signifikan terhadap pengguna platform itu.

Hal ini ditegaskan Mark ketika menjawab pertanyaan apakah ada perubahan yang terjadi pasca diluncurkan gerakan anti jejaring sosial itu.

“Saya tidak berpikir ada dampak berarti yang kami amati. Lihat, itu tidak baik. Saya tidak ingin orang lain menjadi tidak senang dengan layanan kami,” kata dia.

Sebelumnya, Facebook menyatakan segera menghentikan fitur Partner Categories yang dirilis pertama kali pada 2013 silam. Penyetopan fitur Partner Categories ini tak lain merupakan buntut dari kisruh skandal penyalahgunaan data pengguna Facebook.

Fitur Partner Categories sebenarnya dibuat untuk membantu Facebook dalam mengelompokkan pengguna potensial, yang selanjutnya direkomendasikan kepada para pengiklan.

Namun alih-alih berguna bagi pengiklan, Facebook justru memanfaatkan fitur ini untuk mengeruk keuntungan dengan menjual data 50 juta penggunanya kepada Cambridge Analytica.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

ARTIKEL TEKINI
HARGA DAN SPESIFIKASI