JAKARTA – Ketika perusahaan sekelas Facebook mencapai pendapatan tahunan USD 12,5 miliar atau naik 58% YoY, maka pada tahun selanjutnya prioritas utama perusahaan hanyalah untuk mempertahankan pertumbuhan tersebut.
Pada kuartal lalu, iklan mobile menyumbang 98% bagi pertumbuhan pendapatan raksasa jejaring sosial tersebut. Untuk menjaga momentum pertumbuhan, Facebook sasar pengiklan di negara berkembang, seperti India, Turki, Kenya.
Dikutip dari Mashable, Kamis (12/3/2015), Facebook melihat di negara-negara berkembang itu, masyarakatnya masih memilih menggunakan smartphone atau featurephpne ketimbang PC/laptop. Hal inilah yang dianggap menjadi pasar potensial yang akan digarap Facebook.
Program baru Facebook untuk negara-negara berkembang ini bernama ‘Creative Accelerator’, yang membantu brand seperti Coca Cola, Nestle dan Durex mengiklankan diri di negara-negara ini, dengan imbalan akan mendorong pendapatan iklan Facebook.
Teknologi Creative Accelerator dapat mengetahui seberapa cepat koneksi Internet pengguna, sebab di negara berkembang yang disasar tersebut, rata-rata koneksi internetnya 3G atau 2G. program ini juga membantu ide bagi pengiklan, format iklan apa yang cocok untuk negara tersebut. [AI/HBS]