Facebook Punya Standar Penilaian soal Laporan Hoaks

Telset.id, Jakarta – Facebook ternyata telah memberi penilaian terhadap kebenaran laporan pengguna terkait pelaporan berita palsu. Facebook sudah mengonfirmasi hal tersebut kepada The Washington Post.

Facebook menyatakan bahwa rating kepercayaan berita mulai diimplementasikan oleh Facebook pada 2017 lalu.

Dalam laporannya kepada The Washington Post disebutkan bahwa sistem itu dikembangkan sebagai bagian dari usaha Facebook untuk melawan hoaks.

Facebook menyatakan bahwa sumber utama dalam melawan peredaran berita palsu di platform adalah laporan dari pengguna. Namun demikian, Facebook tidak bisa memeriksa setiap laporan yang masuk.

Baca juga: Facebook Selidiki Ujaran Kebencian Terhadap Etnis Rohingya

Sebagai solusi, Facebook menggunakan informasi lain untuk menentukan berita mana yang harus diperiksa. Satu cara yang diterapkan Facebook adalah menghadirkan sistem rating kepercayaan pengguna.

Sayang, Facebook tidak menjelaskan detail bagaimana cara memberikan nilai untuk setiap berita yang dilaporkan. Dalam mengecek berita palsu, Facebook hanya mengaku memperhatikan rekam jejak pelapor.

Baca juga: Admin Facebook Page Harus Lewat Proses Otorisasi

Dilansir BBC, Rabu (22/8/2018), jika ada laporan soal konten palsu dan ternyata valid, rating kepercayaan si pelapor akan naik. Jika sering melaporkan berita palsu yang ternyata tak valid, rating kepercayaan pengguna akan turun.

Pertarungan Facebook melawan berita palsu, tipuan, dan spam sepertinya memang tidak akan pernah berakhir. Namun, Facebook tak menyerah, berusaha melakukan yang terbaik untuk menjaga tekanan dari aktor-aktor jahat.

Juni 2018 lalu, Facebook mengumumkan sejumlah langkah baru, termasuk menggunakan mesin pembelajaran alias kecerdasan buatan, untuk memantau artikel-artikel palsu yang disalin dan ditempel oleh akun berbeda.

Sebelumnya, Facebook juga menerapkan teknologi serupa untuk memerangi hoaks. Memang, mesin pembelajaran tidak akan secara otomatis mengecek berita-berita menyesatkan, tetapi setidaknya bisa mengenali sinyal-sinyalnya.

Baca juga: Facebook: Kami Tak Izinkan Konten Berita Palsu

Manajer produk Facebook, Tessa Lyons, membahas lebih rinci tentang penggunaan mesin pembelajaran tersebut. Ia mengatakan, filter mesin mencoba memprediksi halaman mana yang berpotensi dipakai untuk berbagi hoaks.

Menurutnya, Facebook akan mengambil tindakan terhadap laman dan situs yang menyebarkan berita palsu dan tipuan. Facebook telah pula melibatkan pihak ketiga di 14 negara untuk melakukan pengecekan. [SN/HBS]

Sumber: BBC

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

ARTIKEL TERKAIT

REKOMENDASI
ARTIKEL TEKINI
HARGA DAN SPESIFIKASI