Telset.id, Jakarta – Facebook pecat seorang karyawan yang telah mengkritik keputusan Mark Zuckerberg karena tidak mengambil tindakan apapun terhadap postingan Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump.
Brandon Dail, karyawan bagian antarmuka pengguna di Seattle, menulis di Twitter bahwa Facebook telah pecat dirinya karena marah kepada kolega yang secara terbuka menolak untuk menyertakan dukungan terhadap gerakan Black Lives Matter.
Ia berkicau sehari setelah bergabung dengan lusinan karyawan Facebook, termasuk enam insinyur lain di tim, untuk mogok kerja. Mereka menyatakan keberatan atas sikap Zuckerberg terhadap postingan Trump.
{Baca juga: Bos Facebook “Galau” Hapus Postingan Kontroversial Donald Trump}
“Sengaja tidak membuat pernyataan sudah merupakan sikap politis,” tulis Dail lewat cuitan, dikirim pada 2 Juni 2020. Ia juga mengatakan pada Jumat (12/06/2020), berkomitmen atas semua yang telah ia lakukan.
Dikutip Telset.id dari Reuters, Selasa (16/06/2020), Facebook mengonfirmasi karakterisasi Dail tentang pemecatan. Namun, perusahaan menolak untuk memberi informasi tambahan. Dail pun tidak merespons permintaan komentar.
{Baca juga: Eks Penasihat Steve Jobs Sebut Facebook “Bandar Narkoba”}
Postingan Trump yang memicu kemarahan staf Facebook adalah frasa yang dituduhkan secara rasis “ketika penjarahan dimulai, penembakan dimulai” mengacu kepada demonstrasi melawan rasisme dan kebrutalan polisi.
Semua berawal dari kasus kematian George Floyd oleh polisi pada 25 Mei 2020. Floyd merupakan pria kulit hitam yang meregang nyawa akibat ditekan menggunakan kaki di bagian leher. Sejak saat itu, protes merebak. (SN/MF)