Telset.id, Jakarta – Guna mematuhi Undang-undang Perlindungan Privasi Online Anak Amerika Serikat (AS), Facebook dan Instagram mulai menerapkan aturan pembatasan umur bagi para pengguna mereka.
Sesuai regulasi, pengguna Facebook dan Instagram harus minimal berusia 13 tahun. Namun, penyelidikan baru-baru ini mengungkapkan, aturan tersebut masih sering diabaikan.
Penyelidikan dilakukan oleh wartawan dari Inggris yang bekerja sebagai pengulas konten di Facebook. Setelah investigasi dipublikasikan, Facebook mengeluarkan catatan via blog.
“Kami memperbarui panduan karena ada indikasi kuat masih banyak pengguna Facebook dan Instagram yang berusia di bawah umur,” katanya dilansir Ubergizmo, Jumat (20/7/2018).
Dengan perubahan panduan, pengguna yang dicurigai berusia kurang dari 13 tahun akan dikunci. Mereka bakal bisa lagi menggunakan akun setelah terbukti tidak di bawah umur.
Kebijakan tersebut sejatinya sudah lama dimumkan ke publik. Namun, Facebook baru menegaskan komitmen untuk memberlakukan aturan, tidak sampai ke tingkat pengawasan.
Facebook dilaporkan juga melakukan peningkatan keamanan dari ancaman berita palsu. Facebook bahkan menerapkan kebijakan baru untuk menghapus berita yang berpotensi memicu kekerasan.
Facebook sedang melakukan uji coba kebijakan baru di Sri Lanka. Alasannya, negara tersebut tengah bermasalah dengan isu antaragama dan rasisme yang menyebar via Facebook.
“Kami memperketat aturan mengingat ada sejumlah informasi keliru yang mengakibatkan kerusakan secara fisik. Kebijakan kami memungkinkankami menghapus berita palsu di platform,” ujar Facebook.
Facebook menegaskan bahwa kebijakan baru itu bakal mulai berlaku pada bulan depan. Nantinya, Facebook tak pandang bulu dalam memerangi konten tak akurat yang meresahkan.
Seperti diketahui, awal pekan lalu, Facebook menjadi tuan rumah bagi sekelompok wartawan. Bertempat di kantor NYC, Facebook menggelar sesi tanya jawab tentang upaya untuk melawan berita palsu.
Acara yang dipimpin oleh Kepala News Feed Facebook, John Hegeman, dan spesialis produk News Feed, Sara Su, itu dimulai dengan pemutaran sebuah film pendek bergenre dokumenter. Judulnya Facing Facts.
Film tersebut debut pada Mei 2018 lalu, menceritakan tentang kisah perjuangan perusahaan dalam menyingkirkan mis informasi yang tampaknya cukup sulit untuk diatasi. Facebook menceritakan semuanya di sana.
Selama berbulan-bulan, Facebook telah berbicara tentang betapa sulitnya bekerja untuk memperbaiki masalah itu. Perusahaan telah menyewa pemeriksa fakta pihak ketiga, menghapus akun palsu, dan banyak lagi.
Namun, pada acara yang berlangsung Rabu (11/7/2018) tersebut, Facebook justru cenderung meninggalkan lebih banyak pertanyaan daripada jawaban. Semua tak lepas dari komitmen Mark Zuckerberg dkk. [SN/HBS]
Sumber: Ubergizmo