Telset.id, Jakarta – Facebook melarang semua akun yang berhubungan dengan Proud Boys, kelompok ekstrem kanan yang terlibat kekerasan politik di Amerika Serikat (AS). Facebook menyebut, kelompok itu kerap terlibat dengan organisasi atau tokoh kebencian.
Menurut Engadget, dikutip Telset.id pada Rabu (31/10/2018), keputusan Facebook tersebut diambil menyusul insiden yang terjadi di New York, AS, pada awal Oktober 2018.
Kala itu, para anggota Proud Boys terlibat dalam serangan kekerasan terhadap para pengunjuk rasa. Aparat pun menangkap lima anggota Proud Boys.
Proud Boys menggambarkan anggotanya sebagai “Chauvenists Barat”. Mereka telah dilarang eksis di Twitter sejak Agustus 2018. Karenanya, mereka beralih memakai Facebook untuk merekrut anggota.
“Proud Boys mengoperasikan jaringan secara sangat canggih untuk mendapatkan anggota baru. Mereka berevolusi. Selain melarang Proud Boys, kami juga terus meninjau konten dan mengambil tindakan terhadap pidato kebencian guna menjaga kondusivitas,” kata Facebook.
Belum lama ini, Facebook juga menghapus ratusan akun konten yang diketahui menyebarkan informasi palsu terkait politik sensasional di AS. Menurut Facebook, apa yang mereka unggah ke platform terbukti melanggar peraturan tentang konten palsu dan spam.
Facebook mengatakan bahwa total ada 559 halaman dan 251 akun yang telah dihapus di AS. Akun-akun Facebook tersebut diketahui mengunggah konten politik bersifat sensasional. Ratusan akun dan halaman itu dihapus karena terus menerus melanggar regulasi.
Facebook menyatakan bahwa pemilu paruh waktu di AS merupakan satu alasan kenapa ada kebijakan penghapusan akun. Apalagi, konten yang mereka buat sulit dibedakan dari tema politik yang sebenarnya. Satu akun yang dihapus oleh Facebook adalah Right Wing News. [SN/HBS]
Sumber: Engadget