Telset.id, Jakarta – Facebook lagi-lagi terganjal masalah privasi. Ditemukan bahwa aplikasi kamera tiba-tiba aktif saat pengguna iPhone tengah menggunakan aplikasi Facebook.
Masalah ini terungkap setelah seorang pengguna bernama Joshua Maddux melaporkan masalah ini melalui akun Twitter miliknya. Dalam cuitannya, ia memperlihatkan bahwa kameranya menjadi aktif di background saat ia tengah menggulirkan feed di aplikasi Facebook.
{Baca Juga: Duh! 419 Juta Data Pengguna Facebook Beredar Bebas di Internet}
Aktifnya kamera ini terlihat dari potongan kecil di sisi layar bagian kiri. Maddux menjelaskan bahwa ia menemukan masalah yang sama pada lima perangkat iPhone lain yang menjalankan iOS 13.2.2. Namun ia tidak menemukan masalah serupa di iOS 12.
“Saya mencatat bahwa iPhone yang menjalankan iOS 12 tidak memperlihatkan kamera yang aktif (tidak juga mengatakan bahwa itu tidak sedang digunakan,”ujar Maddux.
Found a @facebook #security & #privacy issue. When the app is open it actively uses the camera. I found a bug in the app that lets you see the camera open behind your feed. Note that I had the camera pointed at the carpet. pic.twitter.com/B8b9oE1nbl
— Joshua Maddux (@JoshuaMaddux) November 10, 2019
Dilansir dari TheNextWeb, Rabu (13/11/2019), masalah ini terjadi jika pengguna iPhone memberikan izin akses ke kamera perangkat iPhone. Jika tidak memberikan izin, maka sistem tidak akan membiarkan aplikasi mengakses kamera.
Ini bukan kali pertama mereka bermasalah dengan privasi penggunanya. Sebelumnya jejaring sosial terbesar di dunia itu dituding secara diam-diam menyalahgunakan data pribadi pengguna.
{Baca juga: Belum Kapok, Facebook Salahgunakan Data Pribadi Pengguna}
Menurut informasi, raksasa jejaring sosial itu mengakses lebih banyak informasi pribadi yang tidak diketahui sebelumnya. Perusahaan yang dimiliki oleh Mark Zuckerberg itu kabarnya menggunakan aplikasi berbagi data di ponsel milik pengguna.
Laporan mengungkapkan, data itu diakses dari pengguna ponsel. Di dalamnya termasuk data kesehatan berupa berat badan, tekanan darah, status ovulasi, dan data sensitif lain milik pengguna.
Mereka juga menghadapi banyak tuntutan hukum dan pertanyaan tentang masalah data pribadi pengguna. Jejaring sosial dengan miliaran pengguna itu menjadi pesakitan setelah ketahuan membagikan informasi 87 juta pengguna. [HLM/HBS]