Telset.id, Jakarta – Pasar global mungkin belum siap mengadopsi kacamata cerdas Google pada 2014. Microsoft HoloLens juga masih dalam tahap pengembangan teknologi kacamata AR atau Augmented Reality menjadi bukti teknologi revolusioner.
Pengalaman AR berbeda dari dunia virtual reality (VR). AR menjaga pengguna tetap terhubung dengan lingkungan nyata di sekitar, sedangkan objek dan tindakan buatan dihadirkan dengan level berbeda, termasuk visual, auditory, haptic, dan olfatory.
Software AR yang tersedia secara praktis mendorong peluncuran hardware inovatif yang dapat digunakan untuk meningkatkan pengalaman dalam kehidupan pengguna. Perusahaan seperti Google hingga Samsung, Apple, dan Facebook tengah berupaya meningkatkan area pengembangan.
Setelah mengungkap perangkat hardware pertama kontroversial pertamanya, Facebook tidak lagi berupaya keras untuk menciptakan headset game berteknologi serupa. Kepala divisi AR Oculus Ficus Kirkpatrick menyebut bahwa Facebook tengah mengembangkan kacamata AR.
Sayang, produk yang diprediksi raksasa jejaring sosial tersebut masih terlalu jauh. Padahal, produk tersebut bukan berarti hal buruk bagi Facebook yang harus meningkatkan persepsi merek secara signifikan.
Facebook juga harus meningkatkan keamanan dari produk hardware dan software buatannya secara signifikan sebelum merilis produk penting itu. Facebook juga tengah melakukan banyak penelitian dengan dukungan banyak orang dalam pengembangan teknologi AR.
Menurut TechCrunch, pengembangan tersebut dinilai akan memainkan peran besar dalam perangkat pada masa depan. Facebook juga dilaporkan berupaya menghadirkan VR di rumah dan AR serta mempersiapkan kasus penggunaan berbeda untuk keduanya.
Sumber: techcrunch.com