JAKARTA – Facebook sepertinya masih belum kapok dengan sejumlah kegagalan yang diterimanya ketika berusaha untuk memasuki ranah mobile. Setelah menggandeng HTC, jejaring sosial paling popular ini dikabarkan mulai merapat ke Xiaomi, produsen perangkat mobile terbesar di China.
Facebook telah mencoba berkali-kali untuk meluaskan bisnisnya ke ranah mobile. Mulai dari HTC Status, yang diperkenalkan pertama kali lebih dari tiga tahun yang lalu kemudian diikuti dengan HTC First pada tahun 2013 lalu. Semua tidak cukup berhasil, jika tidak bisa dibilang gagal. Dan setelah salah satu operator di AS (AT&T) menjual sisa handset HTC tersebut karena penjualan yang buruk, kebanyakan dari kita mungkin akan berasumsi bahwa Facebook akan berhenti mencoba memasuki dunia perangkat mobile. Meski ternyata tidak.
Sebuah laporan baru dari Reuters, mengatakan bahwa Facebook telah membahas peluang investasi di Xiaomi pada bulan Oktober 2014 lalu. Ketika Mark Zuckerberg mengunjungi China akhir tahun lalu, ia bertemu dengan CEO Xiaomi, Lei Jun untuk makan malam.
Keduanya dikabarkan bertemu untuk membahas investasi Facebook di Xiaomi, yang saat ini diperkirakan bernilai 45 miliar dolar. Dalam diskusi tersebut, dua CEO perusahaan ini berbicara tentang konsekuensi politik dan komersial yang kemungkinan akan datang bersamaan dengan kemitraan mereka.
Namun, kesepakatan itu gagal menyusul isu-isu politik potensial yang dianggap Xiaomi lebih penting dari perluasan pangsa pasar global. Seperti diketahui, baik Facebook maupun Xiaomi sama-sama berharap bisa memperluas pangsa pasarnya lewat kerjasama ini. Facebook telah dilarang di China sejak 2009. Tapi, alih-alih tidak ingin membuat keputusan kontroversial, perusahaan akhirnya lebih memilih untuk menjaga hubungan baik dengan Pemerintah China dan Google, dan melewatkan peluang investasi dari Faceook. Demikian dilansir telsetNews dari Androiauthority, (13/01/2015). [IF]
