Elon Musk Akan Cabut dari Pemerintahan Trump, Apa Alasannya?

REKOMENDASI
ARTIKEL TERKAIT

Pernahkah Anda membayangkan bagaimana kolaborasi antara dua tokoh paling kontroversial di dunia teknologi dan politik akan berakhir? Kabar terbaru dari lingkaran dalam Donald Trump mengindikasikan bahwa Elon Musk, bos SpaceX dan Tesla, akan segera meninggalkan jabatannya di pemerintahan. Meski Trump kerap memuji Musk, hubungan kerja mereka rupanya tak akan bertahan lama.

Menurut tiga sumber dalam pemerintahan Trump yang dirahasiakan identitasnya, Musk akan kembali fokus pada bisnisnya setelah berkontribusi dalam Department of Government Efficiency (DOGE). Trump memang terkesan dengan kinerja DOGE, departemen yang bertugas mengidentifikasi pemborosan dan penyalahgunaan anggaran. Namun, kesibukan Musk dengan perusahaan-perusahaannya membuatnya sulit bertahan di pemerintahan.

Transisi ini sebenarnya sudah tercium sejak rapat Kabinet pada 24 Maret lalu. Trump disebutkan telah memberi tahu anggota kabinet bahwa Musk akan segera keluar. Seorang pejabat senior bahkan mengonfirmasi bahwa Trump membahas rencana transisi Musk dalam rapat tersebut.

Pujian Trump dan Sinyal Transisi

Di depan publik, Trump tak pernah ragu menunjukkan kekagumannya pada Musk. Ia bahkan menyebut kinerja Musk di DOGE sebagai “revolusioner”. Tak heran, mengingat Musk telah menggelontorkan jutaan dolar untuk mendukung kampanye Trump. Namun, pujian-pujian ini ternyata tak cukup untuk mempertahankan Musk di pemerintahan.

Dalam sebuah momen yang dihadiri wartawan, Trump secara terbuka berterima kasih kepada Musk. “Elon, saya ingin mengucapkan terima kasih—saya tahu Anda telah melalui banyak hal,” ujarnya, merujuk pada ancaman pembunuhan dan vandalisme terhadap mobil Tesla. Musk sendiri hadir dengan mengenakan topi merah khas kampanye Trump, “Make America Great Again” (MAGA).

Misi Tercapai, Kembali ke Bisnis

Ketika ditanya oleh Bret Baier dari Fox News apakah ia siap meninggalkan pemerintahan, Musk menjawab dengan sinyal jelas: misinya hampir selesai. “Saya pikir kami akan menyelesaikan sebagian besar pekerjaan yang diperlukan untuk mengurangi defisit sebesar USD 1 triliun dalam jangka waktu tersebut,” kata pendiri PayPal itu.

Trump sendiri mengakui bahwa Musk suatu saat akan kembali ke perusahaannya. “Pada suatu saat Elon akan ingin kembali ke perusahaannya,” ujar Trump kepada wartawan. Meski demikian, Gedung Putih berusaha mempertahankan Musk selama mungkin. “Elon telah berperan penting dalam melaksanakan agenda Presiden, dan akan melanjutkan pekerjaan baik ini hingga Presiden mengatakan sebaliknya,” tegas juru bicara Gedung Putih Harrison Fields.

Apa Dampaknya bagi DOGE dan Pemerintahan Trump?

Keberadaan Musk di DOGE sempat menjadi sorotan karena klaim-klaimnya tentang efisiensi anggaran. Namun, dengan kepergiannya, pertanyaan besar muncul: apakah departemen ini akan tetap efektif tanpa sosok Musk? Beberapa analis politik memprediksi bahwa DOGE mungkin kehilangan momentum tanpa figur sebesar Musk yang mendorong perubahan.

Di sisi lain, keputusan Musk untuk kembali ke bisnisnya bisa menjadi angin segar bagi Tesla dan SpaceX, yang belakangan menghadapi berbagai tantangan. Dengan fokus penuh pada inovasi teknologinya, Musk mungkin bisa membawa perusahaan-perusahaannya ke level baru.

Lantas, apakah ini akhir dari kolaborasi Trump-Musk? Atau hanya jeda sebelum keduanya bersatu lagi dalam proyek lain? Hanya waktu yang akan menjawab. Namun, satu hal yang pasti: dunia politik dan teknologi sekali lagi dibuat berdecak oleh dinamika dua tokoh paling berpengaruh ini.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

ARTIKEL TEKINI
HARGA DAN SPESIFIKASI