Telset.id, Jakarta – Aplikasi Peduli Lindungi dikembangkan oleh pemerintah Indonesia, dalam hal ini Kominfo untuk menekan penyebaran virus corona atau Covid-19. Akan tetapi, pengamat mempertanyakan, apakah aplikasi Peduli Lindungi efektif melawan Covid-19?
Menurut Executive Director ICT Institute, Heru Sutadi, aplikasi Peduli Lindungi bisa dikatakan efektif apabila digunakan sejak wabah Covid-19 mulai merebak di Indonesia.
Singapura misalnya, Heru mengatakan bahwa negeri tetangga Indonesia itu membuat aplikasi TraceTogether sejak virus corona menyebar di sana.
“Aplikasi TraceTogether yang digunakan di Singapura, digunakan sejak wabah merebak. Sehingga, manfaat akan besar. Karena bisa dilihat pada satu saat orang berada di tempat itu dengan siapa saja,” kata Heru kepada Telset.id pada Selasa (31/03/2020).
{Baca juga: Cegah Covid-19, Begini Cara Gunakan Aplikasi Peduli Lindungi}
Berbeda kasus dengan Indonesia. Masalah Covid-19 semakin kompleks dan sudah mewabah sejak awal Maret 2020 lalu. Apalagi saat ini, penyebaran virus corona sudah mencapai 27 Provinsi.
“Nah di kita mau seperti apa? Sebab kalau dipakai sekarang, bukan tidak bermanfaat, tapi tantangannya sudah berbeda. Clustering kita sudah kompleks dengan menyangkut hingga kemarin sudah 27 provinsi. Sehingga, tracing dan tracking sudah kurang diperhatikan karena bisa menular dari siapa saja,” tanya Heru.
Heru menyarankan agar pemerintah lebih fokus untuk mendeteksi pasien yang positif Covid-19 saja. Caranya, bisa menggunakan teknologi artificial intelligence (AI) agar deteksi bisa lebih cepat.
“Kalau saya lihat, tantangan sekarang adalah bagaimana kita menggunakan teknologi terkini seperti AI dalam menentukan orang terinfeksi positif Covid-19 dalam waktu cepat agar cepat penanganannya,” tambah Heru.
{Baca juga: Diralat, Aplikasi TraceTogether Ganti Nama jadi Peduli Lindungi}
Teknologi AI bisa digunakan untuk mendeteksi paru-paru pasien melalui CT Scan. Hasil scan bisa dideteksi melalui AI sehingga Kementerian Kesehatan atau Dinas Kesehatan Daerah bisa langsung menetapkan apakah seseorang berstatus positif Covid-19 atau tidak.
“Misalnya saja, AI bisa dipakai secara cepat menentukan seseorang positif Covi-19 atau tidak dari foto paru-paru. Kan itu mempersingkat waktu pemeriksaan,” tutup Heru. (NM/MF)