Duh, SpaceX akan Pecat 10 Persen Karyawan

REKOMENDASI
ARTIKEL TERKAIT

Telset.id, Jakarta – Ada kabar kurang sedap datang dari markas SpaceX. Perusahaan pesawat luar angkasa itu kabarnya berencana akan memecat sekitar 10 persen dari 6.000 karyawannya. Sang CEO, Elon Musk, bahkan memberi indikasi terkait kebenaran kabar itu lewat sebuah pernyataan kepada AFP.

“Untuk terus berkontribusi bagi pelanggan serta mencapai keberhasilan mengembangkan pesawat antariksa antarplanet dan internet berbasis global, SpaceX harus menjadi perusahaan yang lebih ramping,” terang Musk.

Reuters melaporkan, seperti dikutip Telset.id pada Minggu (13/1/2019), pernyataan Musk tersebut menyiratkan bahwa pengurangan karyawan murni disebabkan oleh tantangan nan luar biasa sulit pada masa mendatang.

Mengutip surel yang dikirim kepada karyawan pada Jumat (11/1/2019), Los Angeles Times mengatakan bahwa perusahaan luar angkasa itu menawarkan kepada karyawan yang terdampak untuk mendapatkan bayaran upah minimum.

{Baca juga: Roket SpaceX Lakukan Misi Keamanan Pertama untuk AS}

Mereka bakal menerima gaji standar minimal selama delapan minggu dan keuntungan lain, termasuk pembinaan karier dan bantuan lanjutan. Namun demikian, dia belum mengonfirmasi kebenaran hal tersebut.

Beberapa hari lalu, SpaceX telah merampungkan persiapan roket Starship untuk tes pertama. Musk memamerkan perakitan roket SpaceX tersebut di akun Twitter. Starship adalah kendaraan roket super berat milik SpaceX.

Kendaraan yang sebelumnya bernama Big Falcon Rocket itu dipergunakan untuk terbang ke Bulan dan Mars, lalu kembali ke Bumi. “Roket uji terbang Starship selesai dirakit di situs peluncuran SpaceX, Texas,” katanya.

{Baca juga: Elon Musk Pamer Starship, Roket SpaceX untuk Terbang ke Mars}

Sebelumnya pada Desember 2018 lalu, pemilik Tesla itu juga pernah mengeluarkan bocoran mengenai Starship. Ketika itu, ia menyebarkan gambar roket prototype yang sedang dibangun.

Dalam bocorannya, pria yang dijuluki “Iron Man” itu memberi beberapa detail lebih lanjut tentang prototype tersebut. Menurutnya, roket akan digunakan untuk tes take-off and landing suborbital atau versi orbital lebih tinggi dengan lapisan yang tebal. [SN/HBS]

Sumber: Reuters

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

ARTIKEL TEKINI
HARGA DAN SPESIFIKASI