Duh, Lagi-lagi NASA Dibobol Hacker

REKOMENDASI
ARTIKEL TERKAIT

Telset.id, Jakarta – Walaupun menjadi salah satu simbol kemajuan teknologi Amerika Serikat (AS), tetapi pertahanan digital Badan Antariksa Nasional Amerika Serikat (NASA) malah nampak rapuh. Buktinya, sistem server NASA lagi-lagi berhasil dibobol hacker.

Kasus peretasan ini merupakan yang ketiga kalinya dialami NASA. Sebelumnya, hacker juga pernah berhasil membobol badan antariksa paling bergengsi sejagat ini pada 2011 dan 2016.

Dilansir ZDNet, pada Rabu (19/12/2018), kabar ini diungkapkan sendiri oleh mereka dalam memo internal yang dikirimkan kepada karyawannya baru-baru ini.

Penjahat digital tersebut  mendapat akses ke salah satu server penyimpan data pribadi karyawan dan mantan karyawan. Tak hanya itu, peretas juga berhasil mendapat nomor jaminan sosial karyawan di server tersebut.

Menurut NASA, pembobolan data ini terjadi pada 23 Oktober 2018, atau hampir 2 bulan yang lalu. Tetapi institusi plat merah AS ini baru mengungkapkannya ke karyawannya sekarang, tanpa ada alasan yang jelas.

Penundaan pemberitahuan peretasan data merupakan hal yang lumrah dilakukan oleh institusi-institusi di AS, untuk memberikan kesempatan bagi lembaga penegak hukum melakukan penyelidikan insiden tersebut.

Badan antariksa AS ini mengakui bahwa mereka menggandeng mitra badan keamanan siber federal AS untuk mempelajari server guna menentuka data mana saja yang dibobol dan mngidentifikasi orang-orang yang terkena dampaknya.

{Baca juga: Avengers Endgame: Fans Marvel Minta NASA Selamatkan Tony Stark}

Penyelidikan tersebut nampaknya belum membuahkan hasil yang diharapkan karena belum ada kepastian berapa banyak karyawan yang dibobol daanya dan sejauh mana dampak pembobolan tersebut.

Pihak NASA hanya memberitahu seluruh karyawan supaya mereka bisa melakukan tindakan pencegahan untuk mengantisipasi jika ada penipuan yang mengatasnamakan mereka.

“Karyawan NASA Civil Service yang masih bekerja, telah berhenti atau keluar pekerjaan dan ditranfer pada periode antara Juli 2006 sampai OKtober 2018 mungkin terkena dampak pembobolan,” ujar Asisten Administrasi NASA Bob Gribbs dalam memo tersebut,

Dia mengatakan, jika sudah diidentifikasi, Badan Antariksa ini akan memberitahukan lagi informasi tersebut secara spesifik ke karyawan dan semua orang yang terdampak. Tujuannya untuk menawarkan layanan perlindungan identitas dan hal-hal terkait.

{Baca juga: Hore! NASA akan Jual Tiket Wisata ke Luar Angkasa}

Penyelidikan kasus pembobolan server tersebut dipastikan akan memerlukan waktu yang tidak sebentar. Sayangnya jurubicara NASA tidak merespon permintaan untuk berkomentar mengenai kasus kejahatan digital tersebut.

Lembaga antariksa AS ini juga mengaku tidak yakin aksi pembobolan data tersebut akan bisa mengancam misi-misi luar angkasa mereka. [WS/HBS]

Sumber: ZDNet

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini


ARTIKEL TEKINI
HARGA DAN SPESIFIKASI