Telset.id, Jakarta – Dubes China untuk Denmark, Feng Tie, mengancam akan membatalkan kesepakatan perdagangan dengan Kepulauan Faroe jika Huawei tidak diberi kontrak jaringan 5G.
Seperti dikutip Telset.id dari Telegraph, Kamis (12/12/2019), dugaan ancaman yang dilayangkan oleh Feng Tie ditujukan kepada para politisi Kepulauan Faroe, termasuk pemimpin Bárður Nielsen.
Aksi tersebut jelas mempertinggi kekhawatiran tentang hubungan perusahaan komunikasi China dengan Partai Komunis Tiongkok (PKT). Sayang, tidak ada detail soal dugaan ancaman Feng Tie.
{Baca juga: Penampakan Huawei P40 Pro, Meluncur Tanpa Google Lagi?}
Amerika Serikat, yang memberi sanksi kepada Huawei sejak Mei 2019 lalu karena kekhawatiran tentang spionase dan keamanan, sedang berusaha meyakinkan sekutu untuk ikut melakukan boikot.
Kepulauan Faroe, yang berpenduduk sekitar 50.000 orang, adalah wilayah otonom yang memerintah sendiri di wilayah Denmark. Selama ini, Kepulauan Faroe merupakan sahabat dekat Amerika Serikat.
Pada 11 November 2019, dubes China itu diduga mengatakan kepada pemerintah Kepulauan Faroe bahwa China tidak akan memasuki kesepakatan perdagangan bebas, kecuali Huawei diberi kontrak 5G.
{Baca juga: Setahun Bos Huawei Dipenjara, Akhirnya Menang Sidang}
Huawei berharap mendapatkan kontrak dari Føroya Tele, operator telekomunikasi Kepulauan Faroe. Ancaman itu dilaporkan setelah politisi Kepulauan Faroe mendiskusikan peringatan sang duta besar.
Huawei, yang berencana untuk meluncurkan jaringan 5G pada 2020 mendatang, mengaku tidak mengetahui soal dugaan pertemuan tersebut. Nielsen sendiri dilaporkan belum menentukan sikapnya terhadap kejadian mengejutkan ini. (SN/FHP)
Sumber: Telegraph