JAKARTA – Rokok elekrik atau e-cigarette kembali menelan korban. Kali ini seorang pria asal California, Amerika Serikat dilaporkan mengalami luka bakar serius di wajah akibat ledakan rokok elektrik pada hari Minggu (8/2) lalu.
Menurut laporan terbaru dari fox5sandiego, seorang pria asal California mengalami luka bakar di wajah akibat ledakan rokok elektrik pada hari Minggu (8 Feb 2015) waktu setempat.
Dilaporkan fox5sandiego, Sabtu (14/2/2014), seorang pria yang tidak disebutkan identitasnya harus dilarikan ke rumah sakit UC San Diego, AS, akibat rokok elektrik yang dihisapnya meledak.
Akibat kejadian tersebut, pria asal California itu disebutkan mengalami luka bakar cukup serius di bagian wajahnya. Masih belum diketahui penyebab rokok elektrik itu bisa meledak. Pihak berwajib saat ini masih menyelidiki peristiwa yang menimpa pria naas tersebut.
Kasus meledaknya rokok elektrik di Amerika Serikat sebenarnya bukanlah baru kali ini terjadi. Menurut laporan yang dirilis sejumlah media AS, sejak 2007 sudah belasan kasus ledakan rokok elektrik yang terjadi di Negeri Paman Sam itu.
Sebelumnya pada Januari lalu, semua orang di bandara Internasional Los Angeles dibuat gempar oleh kejadian meledaknya rokok elektrik. Tak hanya pengunjung, pihak bandara pun dibuat repot oleh kejadian tersebut, karena sempat terjadi kepanikan pengunjung.
Rokok elektrik atau e-cigarette (e-cigs) dikembangkan di Tiongkok dan diperkenalkan mulai tahun 2004. Rokok elektrik bekerja dengan diisap melalui mulut. Aliran udara yang mengalir dari mulut pengisap akan menyalakan sensor yang memicu bekerjanya pemanas kecil bertenaga baterai.
Popularitas e-rokok terus meningkat. Lebih dari 6 juta orang menggunakan rokok elektrik karena diklaim lebih sehat, aman dan ramah lingkungan dibanding rokok biasa. Namun faktanya, e-cigs masih cukup beresiko bagi penggunanya, tidak hanya masalah kesehatan dari asap nikotinnya, tapi juga resiko meledak.
Karena menurut Thomas Kiklas, yang mewakili Asosiasi Rokok Tembakau Vapor Electronic, bahwa semua perangkat yang dioperasikan dengan menggunakan baterai, seperti laptop, ponsel dan e-cigs, memiliki kecenderungan untuk meledak.
Well, bagi sebagian orang yang doyan nongkrong alias anak gaul, mengikuti tren dengan mengisap rokok elektrik bisa menegaskan status sosialnya. Tapi apakah dengan ingin tampil trendy harus menanggung resiko tinggi? Hmm..sebaiknya mulai sekarang Anda pertimbangkan kembali untuk mengisap rokok elektrik.[HBS]