Drones China Sebarkan Bahan Kimia, Hasilkan Hujan Setara 30 Kolam Renang Olimpiade

REKOMENDASI

ARTIKEL TERKAIT

Pernahkah Anda membayangkan mengendalikan cuaca hanya dengan secangkir bubuk? Di Xinjiang, China, hal itu bukan lagi khayalan. Sebuah eksperimen modifikasi cuaca menggunakan drone berhasil meningkatkan curah hujan hingga 4% dalam satu hari—setara dengan 18,5 juta galon air atau cukup untuk mengisi 30 kolam renang Olimpiade!

Operasi yang dipimpin oleh China Meteorological Administration ini menggunakan hanya 2,2 pon silver iodide, senyawa umum dalam penyemaian awan. Jumlah ini cukup kecil untuk dimasukkan ke dalam cangkir travel, namun dampaknya luar biasa. Hasil penelitian ini telah dipublikasikan dalam jurnal ilmiah Desert and Oasis Meteorology pada 10 April lalu.


Teknologi Drone Ubah Paradigma Penyemaian Awan

Dua tahun lalu, dua jenis drone menengah terbang hingga ketinggian 18.000 kaki di atas Bayanbulak Grasslands. Mereka membawa batang api berisi silver iodide yang dilepaskan sebagai asap ke atmosfer. Setiap penerbangan menggunakan dua batang, masing-masing berisi 125 gram senyawa tersebut.

Drones spread a cup of cloud seed in China, causing 30 swimming pools of rain

Menurut para peneliti, sistem drone menawarkan beberapa keunggulan:

  • Risiko keselamatan lebih rendah
  • Manoeuvrabilitas superior
  • Kontrol yang presisi
  • Cakupan area yang luas

Validasi Hasil dengan Tiga Metode Berbeda

Tim peneliti bekerja sama dengan Xinjiang’s Weather Modification Office menggunakan tiga metode validasi:

  1. Pengukuran tetesan hujan menunjukkan peningkatan ukuran dari 0,46mm menjadi 3,22mm setelah penyemaian
  2. Gambar satelit menunjukkan pendinginan puncak awan hingga 50°F
  3. Pertumbuhan awan sekitar 1,8 mil

Analisis data iklim 50 tahun memperkirakan peningkatan curah hujan sebesar 3,8%, sangat dekat dengan hasil simulasi yang memprediksi kenaikan 4,3%. “Ini menunjukkan konsistensi yang luar biasa antara prediksi dan realita,” tulis para peneliti dalam laporannya.

Tantangan dan Pertanyaan Etis

Eksperimen ini juga memunculkan beberapa pertanyaan kritis:

  • Bagaimana menentukan apakah operasi benar-benar meningkatkan atau justru menekan presipitasi?
  • Metrik apa yang harus digunakan untuk mengukur volume air yang diperoleh atau hilang?
  • Bagaimana manfaat ini bisa diskalakan dalam setahun?

Xinjiang, yang mencakup bagian dari Gurun Gobi dan Taklamakan, menghadapi tantangan serius dari penyusutan gletser dan desertifikasi. Lapisan es Pegunungan Tianshan, yang vital bagi kehidupan 25 juta orang, menyusut 0,8 hingga 1,15 mil persegi setiap tahun.

World-first: Sea drone shoots down fighter jet in Russia during active war

Namun, wilayah ini mengalami peningkatan curah hujan sekitar 0,25 inci per dekade karena perubahan iklim. Upaya geoengineering China, termasuk hutan buatan dan panel surya, diduga mempercepat proses penghijauan alami.

Teknologi modifikasi cuaca bukan hal baru di China. Praktik serupa telah dilakukan di berbagai wilayah termasuk Guizhou, Shanghai, Gansu, dan Sichuan. Namun, penggunaan drone membawa dimensi baru dalam presisi dan efisiensi operasi.

Seperti yang terjadi di teori konspirasi Bill Gates tentang geoengineering, teknologi ini selalu menuai pro dan kontra. Namun dengan hasil nyata seperti ini, mungkin kita sedang menyaksikan awal dari revolusi pengelolaan sumber daya air global.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

ARTIKEL TERKINI

HARGA DAN SPESIFIKASI