Drama PHK Berlanjut, Waymo Kembali Rumahkan Ratusan Karyawan

REKOMENDASI
ARTIKEL TERKAIT

Telset.id, Jakarta – Waymo menambah panjang daftar perusahaan di industri teknologi yang melakukan PHK terhadap karyawan. Dilaporkan, Waymo telah memberhentikan 137 karyawan dalam PHK putaran kedua tahun ini.

Itu artinya, unit teknologi self-driving Alphabet ini total telah merumahkan sekitar 8% dari tenaga kerjanya. Perusahaan kini telah memangkas total 209 pekerjaan.

Beberapa peran teknik, sebagaimana diwartakan GadgetNow pada Kamis (2/3/2023), telah dihilangkan sebagai bagian dari pemotongan demi “fokus pada kesuksesan komersial”.

Waymo bukan satu-satunya perusahaan di industri otomotif dan teknologi yang melakukan PHK terhadap karyawan. Sebelumnya, beberapa nama besar seperti Rivian Automotive Inc, General Motors Co, dan Meta Platforms Inc juga telah melakukan hal serupa.

BACA JUGA:

Perusahaan, secara umum, telah menemukan bahwa mengembangkan kendaraan yang sepenuhnya otonom (AV) yang dapat pergi ke mana saja terbukti lebih sulit dan lebih mahal dari yang diharapkan, dan prospek bisnis robotaxi yang menguntungkan kemungkinan akan tetap ada beberapa tahun lagi.

Investor dan pengamat industri mengkhawatirkan miliaran dolar yang telah dicurahkan ke sektor teknologi swakemudi dalam rentang waktu singkat untuk mengkomersialkannya.
Ford Motor Co dan Volkswagen AG menghentikan unit self-driving Argo AI pada bulan November.

General Motors Co menghabiskan hampir USD 2 miliar pada tahun 2022 di unit robotaxi-nya, Cruise, dan mengatakan akan menghabiskan lebih banyak lagi tahun ini.

Disisi lain, Alphabet sendiri mengatakan pada Januari akan memangkas 12.000 pekerjaan, yang akan memengaruhi sejumlah besar karyawan yang mendukung proyek eksperimental.

Selain Waymo, unit ilmu kesehatan Alphabet, Verily Life Sciences, juga mengatakan pada bulan Januari telah memberhentikan lebih dari 200 karyawan, atau sekitar 15% dari tenaga kerjanya.

Cara Apple Hindari PHK Karyawan

Berbeda dengan Waymo dan banyak perusahaan teknologi lainnya, yang terpaksa melakukan PHK terhadap karyawan, Apple memilih tetap bertahan dan hingga kini diketahui tidak mengurangi pegawai.

Berdasarkan analisa dari beberapa pengamat, Apple memiliki cara atau strategi tersendiri sehingga perusahaan mereka tetap bertahan dan tidak menerapkan kebijakan PHK massal ke karyawan.

BACA JUGA:

Cara pertama adalah Apple tidak merekrut banyak karyawan di masa pandemi Covid-19. Ketika beberapa perusahaan teknologi merekrut banyak pegawai baru di masa Covid-19 Apple justru sebaliknya yakni hanya menambah sedikit karyawannya saja.

Jumlah karyawannya meningkat hanya 20% dari 2020 hingga 2022. Hasil yang kecil dibandingkan Alphabet dan Amazon yang masing-masing mengalami kenaikan jumlah karyawan 60% dan 120%, dimana akhirnya mereka melakukan PHK massal hingga ribuan karyawan.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

ARTIKEL TEKINI
HARGA DAN SPESIFIKASI