Telset.id, Jakarta – Bank sperma di Selandia Baru berupaya untuk mengurangi stigma negatif di tengah masyarakat terkait HIV/AIDS. Bank ini menerima donor sperma dari pria yang mengidap HIV. Bagaimana bisa?
Asal diketahui, berkat teknologi, bidang kedokteran telah berkembang pesat. Meskipun begitu, masih ada saja penyakit yang memiliki stigma tertentu sehingga membebani si penderita, seperti HIV/AIDS.
Seperti dilansir dari Ubergizmo, pada Jumat (29/11/2019), Selandia baru telah meluncurkan bank sperma positif HIV/AIDS pertama di dunia.
{Baca juga: Alat Ini Bantu Pria yang Ingin Menyumbang Sperma}
Bank sperma baru itu mulai beroperasi dengan tiga donor pria asal Selandia Baru yang mengidap HIV. Namun, mereka memiliki viral load tidak terdeteksi. Apa maksudnya?
Viral load berarti jumlah virus HIV dalam darah penderita sangat rendah sehingga tidak dapat dideteksi dengan metode standar. Akan tetapi, bukan berarti sang penderita bisa disembuhkan dari HIV.
Hanya saja, bank sperma tersebut mampu mengolah donor dari penderita HIV sehingga virus tidak dapat ditularkan. Dengan kata lain, bayi yang dihasilkan dari donor sperma itu tidak akan terpengaruh.
Petugas akan selalu memberi tahu kepada orang-orang bahwa sperma yang ada bersifat aman. Petugas juga menjamin bahwa donor sperma telah melalui serangkaian uji dan mutu di laboratorium.
{Baca juga: Mengaku Tak Punya Darah Indonesia, Agnez Mo Dihujat Warganet}
Terkait donor sperma, para pria di China menggunakan sebuah mesin ‘aneh’ yang dapat membantu mereka yang ingin menyumbangkan sperma. Alat bernama Extract Ekstraktor sperma ini digunakan di rumah sakit untuk pria yang tidak bisa atau tidak ingin masturbasi sendiri.
Para donatur sperma ini akan dibantu mesin seharga £ 5.000 atau sekitar Rp 92,5 yang memiliki ‘pipa pijat’ khusus yang diberi pelumas. Mesin ini akan menyelesaikan pekerjaan untuk mereka. (SN/FHP)
Sumber: Ubergizmo
