Telset.id, Jakarta – Uni Eropa akhirnya memberi restu pada Walt Disney Company untuk mengakuisi aset pesaingnya, 21st Century Fox. Namun pemberian izin ini datang dengan sebuah catatan, yakni Disney harus melepaskan kepemilikan sahamnya pada sejumlah saluran TV di kawasan tersebut, seperti History, Crime & Investigation dan Lifetime
Seperti dilansir Engadget, Rabu (7/11/2018), Komisi Eropa mengatakan bahwa mega akuisisi ini akan menghilangkan persaingan antara dua raksasa hiburan tersebut di beberapa negara Eropa. Pelepasan saham tersebut mungkin untuk mengantipasi timbulnya monopoli dan memunculkan kembali iklim persaingan usaha.
Pemberian izin ini memang boleh dibilang agak terlambat, mengingat transaksi miliaran dolar Amerika tersebut sudah mendapat persetujuan dari para pemegang saham pada Juli lalu. Lamanya pemberian izin di Eropa ini juga membuat para pemangku kepentingan bertanya-tanya terkait finalisasi transaksi.
Dengan dikantnginya izin tersebut, Disney diproyeksi akan mengguncang lanskap media hiburan lantaran memiliki akses pada properti besar garapan Fox seperti film Avatar dan X-Men. Aset tersebut akan bisa dimanfaatkan Disney pada berbagai media, baik layar lebar (bioskop) maupun layanan streaming.
Sebelumnya, demi mendapat restu dari Uni Eropa Disney rela mengalah dengan menawarkan konsesi untuk aset hiburan milik 21 Century Fox Inc.
Tak tanggung-tanggung, Disney menyodorkan tawaran sebesar US$ 71,3 miliar atau mencapai Rp 1000 triliunan untuk konsesi. Hal ini disampaikan Komisi Eropa.
Menurut situs web komisi anti-trust Uni Eropa, Disney telah menyerahkan proposal konsesi tersebut Jumat lalu. Tetapi raksasa hiburan asal Amerika Serikat (AS) ini tidak mengungkapkan rincian konsesi tersebut.
Seperti dilansir ChannelNewsAsia, Senin (15/10/2018), komisi anti-trust Uni Eropa telah memperpanjang tenggat waktu untuk meninjau kembali rencana akuisisi tersebut hingga 11 November dari sebelumnya pada 19 Oktober.
Dengan adanya penawaran konsesi, maka Komisi Eropa diperkirakan akan mencari umpan balik dari para pelanggan dan pesaing sebelum memutuskan apakah akan menerima atau bahkan menuntut lebih banyak.
Juni lalu Disney sudah mendapatkan persetujuan dari Departemen Kehakiman AS untuk rencanan mega transaksi itu dengan syarat setuju untuk menjual 22 jaringan olahraga regional Fox.
Walaupun ada berbagai kendala, namun transaksi itu akan memperluas portofolio Disney dari beberapa karakter paling populer di dunia, seperti menyatukan karakter Mickey Mouse, Luke Skywalker dan superhero Marvel miliknya dengan X-Men, Avatar dan The Simpsons. [WS/IF]