Dibilang Bos Lippo Suka Bakar Duit, Ini Tanggapan OVO

Telset.id, Jakarta – Pendiri Lippo Group Mocthar Riady mengatakan perilaku OVO yang senang membakar uang. Menanggapi tudingan itu, pihak OVO berdalih jika model bisnis perusahaan teknologi berbeda dengan model bisnis konvensional.

Menurut Presiden Direktur OVO, Karaniya Dharmasaputra mengatakan bahwa perusahaan teknologi dalam periode tertentu membutuhkan suntikan modal kuat untuk mengembangkan bisnis atau capital injection.

Tindakan tersebut tidak ada dalam model bisnis konvensional, sehingga capital injection sering dianggap sebagai tindakan membakar uang.

“Gini kalau bakar uang itu kan kalau di dunia teknologi, horison bisnis modelnya kan baru, tidak sama dengan bisnis modelnyang konvensional. Maka dari itu dalan periode tertentu, tentu dibutuhkan adanya capital injection,” ujar Karaniya kepada wartawan pada Kamis (28/11/2019).

{Baca juga: OVO Jadi Unicorn Kelima Indonesia versi CB Insights}

Tindakan tersebut dianggap juga dilakukan oleh perusahaan e-commerce dan ride hailing yang bertujuan untuk mengedukasi masyarakat agar mau menggunakan produk teknologi yang ditawarkan. OVO pun melakukan hal yang sama agar masyarakat lebih mengenal aplikasi Financial Technology (Fintech) mereka.

“Sekarang karena eranya masuk ke fintech, semua fintek melakukan upaya untuk mengedukasi publik untuk merekaa mulai menggunakan layanan fintech,” tutur Karaniya.

Karaniya juga mengatakan bahwa investor saat ini bukan hanya Lippo Group saja. Walaupun tidak mau menyebutkan siapa saja investor OVO namun Karaniya menjelaskan jika komposisi investor di perusahaan sangat beragam. Menurut Karaniya menjual saham adalah hak investor.

“Kalau tidak ikut menambah kepemilikan modal, otomatis saham saya terdelusi kan gitu. Ada beberapa yang memilih gak ikut atau memilih exit. Itu kan pilihan yang normal dari setiap investor,” tambah Karaniya.

{Baca juga: KPPU Usut Dugaan Monopoli OVO untuk Pembayaran Parkir}

Sebelumnya, Lippo Group menjual sebagian saham di OVO. Menurut Pendiri Lippo Group, Mochtar Riady perilaku OVO yang rajin membakar uang menjadi alasan kenapa mereka akhirnya menjual sahamnya hingga menjadi 30% saja.

 

1 KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

ARTIKEL TERKAIT

REKOMENDASI
ARTIKEL TEKINI
HARGA DAN SPESIFIKASI