Telset.id, Jakarta – Kartu kredit keluaran Cred.adi disebut-sebut telah menggunakan teknologi artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan. Dengan begitu, kartu ini diklaim mampu mengelola keuangan pengguna secara lebih baik.
Tak dimungkiri, sebagian dari kita sering tidak realistis dalam merealisasikan kondisi keuangan dengan kebutuhan. Ini bisa dilihat dari kebiasaan orang-orang yang rela berutang demi bisa memenuhi kebutuhan pribadi.
Lebih repotnya lagi ketika kita memiliki kartu kredit. Kenapa? Ketika limit saldo masih penuh, kita cenderung ingin menggunakannya untuk membeli barang yang sebenarnya tidak begitu mendesak.
{Baca juga: Teknologi AI Bisa Tangkal Pandemi Virus di Masa Depan?}
Beruntung, menurut laporan Ubergizmo, seperti dikutip Telset.id, Jumat (7/8/2020), sekarang ada kartu kredit buatan Cred.ai. Kartu kredit buatan perusahaan rintisan itu telah menggunakan teknologi AI atau kecerdasan buatan.
Keberadaan AI di kartu kredit keluaran Cred.ai berguna untuk membantu semua nasabah dalam mengelola keuangan secara lebih baik. Cara kerjanya adalah memperhitungkan pengeluaran rutin.
Kemudian, kartu kredit tersebut membandingkannya dengan total uang nasabah. Kartu kredit itu lalu akan mencoba membuat perhitungan secara cermat untuk menentukan uang yang dibelanjakan.
Setiap pengguna membeli sesuatu, kartu kredit keluaran Cred.ai ini mengambil jumlah dari rekening bank, tetapi akan mengapung untuk sementara waktu sehingga pengguna bisa membangun kredit skor terbaik.
Menurut Cred.ai, jika bermain sesuai aturan AI, pengguna tidak perlu berada dalam posisi harus membayar bunga atau biaya keterlambatan. Dengan demikian, pengguna tak akan terlilit utang.
{Baca juga: Tes Darah Berteknologi AI Bisa Diagnosis Kanker Paru-paru}
Penggunaan teknologi AI dalam kehidupan sehari-hari sebenarnya bukan lagi cerita baru. Sebelumnya, tim ilmuwan di Amerika Serikat (AS) juga mengembangkan tes darah berteknologi AI (artificial intelligence) atau kecerdasan buatan untuk mencari tanda-tanda kanker paru-paru.
Sistem tersebut bisa menggantikan CT scan sebagai langkah skrining lini pertama untuk pasien kanker paru-paru. Tes darah temuan itu mencari DNA tumor yang bersirkulasi dalam darah seseorang.