Telset.id, Jakarta – Di masa depan, orang akan menggunakan mobil otonom yang dapat menyetir dan parkir sendiri. Mobil otonom juga memiliki fitur sistem kendali jelajah, pengereman otomatis, dan bantuan jalur.
Dan asal tahu saja, mobil pintar di masa depan bisa menjadi sangat ‘terhubung’ secara fisik, sehingga sulit bagi pengendara untuk melanggar hukum.
Para pakar bahkan mengatakan, di masa depan, polisi dapat ‘membajak’ mobil Anda dan mengurangi kecepatan dari mana saja.
Ya, mobil otonom yang terhubung membuat para pelanggar hukum tidak dapat lolos dari kejaran polisi. Para ahli di Qualcomm mengatakan, pada akhirnya, pengembangan mobil akan terus dikaitkan dengan infrastruktur jalan, termasuk sistem pengendali kecepatan.
{Baca juga: Seperti Pesawat, Mobil di Inggris Bakal Punya ‘Kotak Hitam’}
Perusahaan teknologi AS ini bekerja sama dengan puluhan pembuat mobil terkemuka untuk membuat desain chip dan teknologi untuk membantu menciptakan mobil yang dapat terhubung di masa depan.
Berbicara kepada wartawan di acara AI di San Francisco, Wakil Presiden Qualcomm Technologies Inc, Nakul Duggal menjelaskan cara kerja sistem tersebut.
Dia mengatakan, kelak di masa depan, akan ada jalan raya pintar, yang dilengkapi dengan kamera dan radar yang akan menampilkan kondisi jalan secara real time.
“Katakanlah cakupannya satu kilometer, Anda sekarang dapat tahu siapa yang melakukan pelanggaran,” katanya.
Informasi ini kemudian dapat secara otomatis dikirimkan ke basis data polisi untuk menjadi dasar polisi memberikan hukuman bagi pengemudi yang melanggar.
“Kami mulai melihat China bergerak ke arah itu, semoga bukan Amerika yang pergi dengan cara yang sama,” tambahnya.
Baca juga: Berkat AI, Mobil Ini Bisa Belajar Bergerak Sendiri
Nakul juga menjelaskan bagaimana sistem ini dapat digunakan polisi untuk membatasi kecepatan. “Anda sekarang memiliki kemampuan untuk berkomunikasi dengan kendaraan dan melakukan tindakan yang harus diambil,” katanya.
Pada akhirnya, sistem ini membuat Anda tidak dapat mengemudi sepenuhnya, jika Anda dianggap tidak layak melakukan perjalanan darat.
“Pengawasan pengemudi berguna dari sudut pandang keamanan. Kewaspadaan pengemudi sangat penting. Apakah pengemudi bermasalah? Apakah pengemudi dalam keadaan sehat?,” papar Nakul.
Jika pengemudi mengalami masalah, mobil akan mengemudi sendiri dan membawa mobil ke tempat yang aman di mana tidak akan berdampak pada mobil lain.
Mobil Anda, kata Nakul, pada akhirnya dapat melacak lokasi Anda saat tidak memiliki koneksi GPS, berkat kamera bawaan. Idenya, dengan menggunakan kamera mobil, sistem AI akan memeriksa silang cuplikan area di sekitar Anda untuk mengetahui dengan tepat di mana Anda berada.
“Pengendara dapat menggabungkan informasi kamera dengan info lokasi,” katanya kepada wartawan.
Dia mencontohkan, misalnya, ketika di San Francisco kadang tidak ada sinyal untuk GPS, dan Anda memerlukan akurasi tingkat jalur dengan akurasi 10 cm, maka Anda dapat melakukannya dengan menggabungkan informasi kamera dengan info lokasi.
“Ini menggunakan AI dan ini sangat penting ketika pengendara perlu tahu lokasi di jalur,” katanya.
{Baca juga: Meski Murah, Manusia Ogah Naik Pesawat Tanpa Pilot}
Bahkan jika mobil Anda tidak pintar, masih mungkin untuk melacak apa yang dilakukan di dalam mobil melalui ponsel cerdas.
Sementara itu, Rajesh Pankaj dari Qualcomm, yang mengepalai Kelompok Penelitian AI mengatakan, AI dapat mengetahui kecepatan mobil otonom, dapat mendengar suara mesin mobil, suara bising atau ketika mesin mati.
“Anda dapat menggunakan AI untuk mengetahui jenis suara apa itu, dan kecepatan Anda. AI dapat mengerti bahwa kamu sedang berada di dalam mobil dan mengemudi,” jelasnya. [BA/HBS]