Telset.id, Jakarta – Badan Antariksa Eropa atau ESA telah mengumumkan rencana untuk mengirim manusia tinggal ke Bulan. Untuk memenuhi ambisinya itu, ESA mengembangkan oksigen dari debu.
Selain ESA, NASA dan juga badan antariksa China sudah mengumumkan akan mengirimkan manusia ke Bulan, dan melihat kemungkinan tinggal di sana.
Namun, ada banyak pekerjaan rumah sebelum manusia benar-benar dapat membuat peradaban dan tinggal di Bulan. Salah satunya, ketersediaan oksigen untuk manusia di Bulan.
Nah, untuk menjamin ketersediaan oksigen bagi manusia tinggal di Bulan, menurut New York Post, Badan Antariksa Eropa menetapkan semacam prototipe pabrik oksigen.
Pabrik tersebut akan memproduksi oksigen menggunakan bahan-bahan yang ada di Bulan dan telah disimulasikan.
{Baca juga: NASA akan Kirim Robot Pemburu Air ke Bulan}
Banyak manfaat potensial jika menghasilkan oksigen selama misi di Bulan. Oksigen tidak hanya akan menciptakan udara untuk bernapas para astronot, tetapi juga merupakan bahan penting untuk produksi bahan bakar pendukung misi.
“Memiliki fasilitas sendiri memungkinkan kami untuk fokus kepada produksi oksigen. Kami mengukurnya dengan spektrometer massa saat diekstraksi dari simulan regolit,” kata Beth Lomax dari Universitas Glasgow dalam sebuah pernyataan.
Ia melanjutkan, mampu memperoleh oksigen dari sumber daya yang ada di sana, jelas akan sangat berguna bagi peradaban manusia padamasa depan, baik untuk bernafas maupun kepentingan produksi lokal bahan bakar roket.
{Baca juga: Asteroid Seukuran Paus Biru Lintasi Bumi, Bahayakah?}
Dikutip Telset.id, Rabu (22/01/2020), menghasilkan oksigen, air, dan bahan bakar roket di Bulan akan sangat penting jika kelompok-kelompok seperti NASA dan ESA ingin pangkalan lunar berkelanjutan dalam jangka waktu lama.
Namun demikian, tidak mudah merealisasikan cita-cita ESA. Membangun peradaban manusia di Bulan membutuhkan persiapan sangat matang. Masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan supaya manusia sampai ke Bulan. (SN/MF)
