Telset.id, Jakarta – Nokia mengumumkan program baru yang memungkinkan penghematan perusahaan hingga 700 juta euro sampai akhir 2020. Sebagai bagian dari penghematan tersebut, Nokia pecat banyak karyawan dalam jumlah signifikan.
Selain memangkas biaya operasional, Nokia juga terus mengembangkan jaringan 5G dan membuat bisnis Enterprise baru di bawah kepemimpinan Chief Strategy Officer Kathrin Buvac.
“Kemajuan pengembangan jaringan 5G kami sangat menjanjikan. Kami akan terus meningkatkan investasi di teknologi penting itu. Kami akan semakin menunjukkan posisi kuat dalam bisnis ini,” kata President dan CEO Nokia, Rajeev Suri.
Pada kuartal II-2018 yang berakhir pada 30 September lalu, Nokia melaporkan penurunan keuntungan sebesar 27 persen. Nokia hanya meraup 487 juta euro alias turun drastis dibanding perolehan sebanyak 668 juta euro pada tahun lalu.
Nokia mengatakan, program menghemat biaya perusahaan akan menyasar berbagai bidang, termasuk penurunan dukungan pusat, kegiatan antarperusahaan, riset di produk tua, dan properti. Pengaruhnya, Nokia menyebut, jumlah karyawan akan berkurang.
“Kami menganggap langkah efisiensi merupakan keputusan terbaik. Kami tak mudah mengambil keputusan tersebut mengingat dampaknya cukup besar terhadap nasib para karyawan. Kami mau tak mau menjalankan kebijakan itu,” tambah Suri, dilansir ZDNet, dikutip Telset.id, Jumat (26/10/2018),
Bukan kali ini saja Nokia berupaya mengurangi biaya operasional perusahaan. Sebelumnya, Nokia juga berencana menekan biaya yang berakhir dengan keputusan merger senilai 15,6 miliar euro dengan perusahaan jaringan asal Prancis, Alcatel-Lucent. [SN/HBS]
Sumber: ZDNet