Telset.id, Jakarta – XL Axiata turut merasakan dampak dari mati listrik yang terjadi di wilayah Jabodetabek dan Jawa Barat. Operator seluler asal Malaysia ini menyebutkan bahwa sekitar 20% jaringan XL di Jabodetabek, Jawa Barat dan Jawa Tengah terkena dampak pemadaman listrik.
Menurut Group Head Corporate Communication XL Axiata Tri Wahyuningsih, pihaknya telah melakukan pengecekan terhadap kondisi jaringan XL di seluruh wilayah terdampak pemadaman listrik pada Minggu (04/08/2019) kemarin.
Hasilnya terjadi penurunan kualitas jaringan akibat dampak dari pemadaman listrik kemarin, yang dirasakan oleh banyak pelanggan.
{Baca juga: XL Kenalkan “Laut Nusantara” ke Nelayan Banyuwangi}
“Sekitar 20% jaringan XL di Jabodetabek, Jawa Barat, dan Jawa Tengah yang terdampak dan mengalami penurunan kualitas jaringan. Penurunan kualitas yang dimaksud terutama berupa berkurangnya kecepatan dan kestabilan akses internet, serta akses voice,” tulis Tri Wahyuningsih.
Kemudian wanita yang akrab disapa Ayu ini menambahkan jika area Jawa Timur juga terdampak walaupun presentasenya tidak sebesar di tiga wilayah sebelumnya.
“Area Jawa Timur sekitar 1% jaringan XL yang terdampak dan mengalami penurunan kualitas akses internet dan voice,” tambah Ayu, dalam keterangan resmi yang diterima Tim Telset.id, Senin (05/08/2019).
Antisipasi telah dilakukan oleh tim teknis XL dalam menghadapi kondisi darurat seperti ini telah berhasil meminimalisir dampak buruk pada layanan.
“Langkah antisipasi tersebut antara lain berupa menyediaan baterai cadangan dan genset dalam jumlah yang memadai, serta rekaya pengaturan trafik jaringan,” tutur Ayu.
{Baca juga: Jangkau Area Terluar, XL akan Gunakan Palapa Ring}
Hingga saat ini pemulihan kondisi jaringan terus dilakukan tanpa menunggu pulihnya pasokan listrik. Hasilnya, semakin berkurang jaringan yang terdampak. XL berharap pasokan listrik dapat kembali normal.
Seperti diketahui, siang kemarin terjadi mati listrik di sejumlah wilayah Pulau Jawa, seperti DKI Jakarta, Jawa Barat dan Jawa Tengah. Padamnya listrik disebabkan gangguan pada Saluran Udara Tegangan Extra Tinggi (SUTET) 500 kV Ungaran- Pemalang. [NM/HBS]