CoHive Bidik Pasar Startup Yogyakarta

REKOMENDASI
ARTIKEL TERKAIT

Telset.id, Jakarta – CoHive yang sebelumnya bernama Cocowork dan EV Hive membidik pasar startup, Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), komunitas kreatif dan freelancer di Yogyakarta dengan melebarkan sayap di Kota Gudeg tersebut.

Kota pelajar ini menjadi kota ketiga yang disasar CoHive, setelah sebelumnya dua kota lainnya sudah lebih dulu dijajaki, yakni Jakarta dan Medan.

CEO dan Co-Founder CoHive Carlson Lau menjelaskan alasan pihaknya memilih Yogyakarta sebagai lokasi baru adalah karena kota pelajar ini memiliki banyak potensi untuk dirangkul melakukan kolaborasi dan tumbuh bersama.

Image sebagai kota pendidikan yang diisi oleh individu yang gemar belajar dan memiliki talenta kami anggap sebagai peluang untuk tumbuh bersama,” kata Carlson dalam keterangan resmi yang diterima Tim Telset.id, Jumat (23/11/2018).

Menurut Carlson masyarakat kota Yogyakarta dikenal memiliki semangat guyub, yang dalam bahasa Indonesia berarti berkelompok, berkumpul atau pun berkolaborasi. Ini juga menjadi alasan CoHive memilih kota itu untuk membuka penyedia ruang kerja bersama atau coworking space.

“Berkelompok, berkumpul maupun berkolaborasi segaris dengan semangat CoHive yang ingin menjadi medium setiap lapisan masyarakat untuk saling berkolaborasi,” kata Carlson.

Coworking space ini akan berlokasi di Hartono Mall tepatnya di Lantai 3 dan rencananya akan mulai beroperasi pada Februari 2019. Lokasi didalam mall merupakan yang pertama dilakukan CoHive, karena sebelum ini mereka menyewa satu gedung sendiri.

Carlson mengatakan pihaknya memilih lokasi Hartono Mall karena strategis, yakni di Jl Ring Road Utara dan dekat dengan tempat kegiatan anak-anak muda.

“CoHive juga telah mengembangkan bisnisnya bukan hanya di coworking space, tetapi juga menyediakan coliving dan retail,” kata Carlson.

Setelah Yogyakarta, tahun depan CoHive berencana ekspansi ke kota-kota lain, seperti Bali, Bandung dan Makassar. Pada akhir 2019 startup ini menargetkan memiliki total 40 lokasi yang tersebar di Indonesia.

“Hingga kuartal keempat 2018, CoHive sudah memiliki lebih dari 5.000 anggota yang terdiri dari 50 perusahaan. Sekitar 80 persen di antaranya adalah startup di bidang teknologi, HR, logistik dan e-commerce dan 20 persen adalah perusahaan di bidang agency, Food and Beverages dan manufaktur,” pungkas dia. [WS/HBS]

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini


ARTIKEL TEKINI
HARGA DAN SPESIFIKASI