Bayangkan sebuah kecerdasan buatan (AI) yang mampu menulis puisi, menjawab pertanyaan kompleks, bahkan membantu pekerjaan harian Anda. Tapi bisakah ia mengalahkan Brock dan Misty di Pokémon Red? Inilah tantangan yang diambil oleh Anthropic, startup AI bernilai $61,5 miliar, dalam proyek unik bertajuk “Claude Plays Pokémon”.
Dari Gagap Gerak Hingga Mulai Beradaptasi
Proyek ini dimulai sebagai eksperimen sederhana: mampukah Claude, model AI buatan Anthropic, menyelesaikan permainan Pokémon Red? Awalnya, jawabannya adalah “tidak”. Versi Claude 3.5 pada Juni 2024 bahkan kesulitan melakukan tugas dasar seperti bertarung—ia lebih sering kabur dari lawan.
Namun, beberapa bulan dan beberapa versi kemudian, Claude 3.7 Sonnet menunjukkan kemajuan signifikan. “Dalam hitungan jam, Claude berhasil mengalahkan Brock. Beberapa hari kemudian, giliran Misty yang tumbang,” ungkap Anthropic. Kemampuan Claude untuk merencanakan strategi, mengingat tujuan, dan belajar dari kesalahan menjadi kunci peningkatan ini.
Livestream yang Tak Kunjung Usai
Satu bulan setelah dimulai, livestream di Twitch masih berjalan—dan Claude masih berjuang. Pemirsa menyaksikan AI ini menghabiskan 78 jam hanya untuk melewati Mt. Moon, sebuah tahap yang biasanya diselesaikan anak-anak dalam beberapa jam. Claude sering berputar-putar, menabrak dinding, atau tersesat di jalur yang sama berulang kali.
Uniknya, livestream ini dilengkapi kotak teks yang menampilkan “pemikiran” Claude saat bermain. Inilah yang membuatnya menarik: kita bisa melihat bagaimana AI mencerna informasi visual dan membuat keputusan—seringkali dengan hasil yang lucu dan tidak efisien.
Keunggulan dan Kelemahan Claude
Menurut wawancara dengan Ars Technica, tim engineer Anthropic mengungkap bahwa Claude lebih mahir dalam aspek permainan yang berbasis teks, seperti pertarungan Pokémon. Namun, navigasi peta yang mengandalkan pemrosesan visual masih menjadi tantangan besar.
- Kemampuan teks: Claude dapat menganalisis statistik Pokémon, memilih serangan, dan merespons dialog dalam game dengan baik.
- Kelemahan visual: Gerakan karakter di peta seringkali kacau karena AI kesulitan menginterpretasikan lingkungan secara spasial.
Proyek ini bukan sekadar hiburan. Bagi Anthropic, ini adalah uji coba nyata untuk melihat sejauh mana AI dapat berinteraksi dengan dunia yang dirancang untuk manusia. Claude mungkin belum bisa “menjadi yang terbaik seperti tak pernah ada sebelumnya”, tapi progresnya memberi gambaran menarik tentang masa depan AI.
Bagi yang khawatir AI akan segera mengambil alih dunia, tenang saja. Claude masih harus menangkap 151 Pokémon—dan itu mungkin butuh waktu sangat, sangat lama.