Telset.id – China meluncurkan misi antariksa ambisius Tianwen-2 pada Rabu (28/5/2025) untuk mengambil sampel asteroid Kamoʻoalewa yang diduga berasal dari Bulan. Misi ini juga akan mengeksplorasi komet hibrida 311P/PANSTARRS pada 2035.
Roket Long March 3B membawa Tianwen-2 meluncur dari Xichang Satellite Launch Center pukul 17:31 UTC. China Aerospace Science and Technology Corporation (CASC) mengonfirmasi keberhasilan peluncuran setelah panel surya pesawat ruang angkasa terbuka dengan sempurna.
Target Sampel Asteroid Bulanan
Tianwen-2 diperkirakan mencapai asteroid Kamoʻoalewa pada pertengahan 2026. Asteroid selebar 40-100 meter ini ditemukan tahun 2016 dan diyakini sebagai pecahan Bulan. Misi akan menggunakan tiga metode pengambilan sampel:
- Hover sampling (melayang di atas permukaan)
- Touch-and-go (sentuh dan pergi)
- Anchored drilling (pengeboran berjangkar)
Sampel akan dikembalikan ke Bumi pada 2027 sebelum pesawat melanjutkan perjalanan ke komet 311P. Sebelumnya, misi serupa seperti Hayabusa2 milik Jepang berhasil mengungkap materi organik di asteroid Ryugu.
Baca Juga:
Tantangan Teknis Besar
Franco Perez-Lissi, insinyur misi Ramses ESA, menjelaskan kesulitan utama: “Gravitasi asteroid sangat lemah dan tidak teratur. Ini seperti mencoba merapatkan kapal ke gunung yang berputar di ruang angkasa.”
Tianwen-2 membawa 11 instrumen ilmiah termasuk spektrometer, kamera resolusi tinggi, dan radar untuk mempelajari komposisi asteroid dan komet. Penelitian ini dapat memberikan petunjuk baru tentang asal-usul air dan kehidupan di Bumi, seperti temuan pada asteroid berbentuk lubang bola.
Misi ini merupakan bagian dari program eksplorasi China yang lebih besar, termasuk stasiun penelitian bulan internasional dan rencana pengembalian sampel Mars. “Kami berharap dapat menghasilkan penemuan revolusioner,” kata Shan Zhongde dari CNSA melalui Xinhua.