Telset.id, Jakarta – Microsoft membagikan tips bagi pimpinan bisnis atau perusahaan dalam hadapi AI (Artificial Intelligence). Raksasa teknologi tersebut mengatakan, ada beberapa kemampuan yang harus dimiliki para bos perusahaan untuk mengelola teknologi AI dan menghadapinya dengan bijak.
Dalam laporannya yang berjudul “Future Ready Business : Assessing Asia Pasific Growth Potential Through AI”, Microsoft menjelaskan kemampuan apa yang harus dimiliki para pimpinan perusahaan dalam menghadapi AI.
Hasilnya, 53% responden dari pimpinan perusahaan mengatakan bahwa kemampuan yang harus dimiliki mereka adalah quantitative, serta analytical dan statistical skill atau kemampuan analisis.
{Baca juga: 70% Pekerja Kantoran Senang “Dibantu” AI}
“Para pimpinan bisnis dituntut untuk mampu membaca data dan menganalisa data tersebut,” ucap Presiden Direktur Microsoft Indonesia, Harris Izmeedi di The Ritz-Carlton Hotel, Jakarta, Selasa (12/03/2019).
Responden tersebut juga mengatakan bahwa kemampuan enterpreneurship, initiative thinking, serta IT skills dan programming harus dimiliki oleh para bos perusahaan. Pasalnya, pusat dari teknologi ini adalah manusia sehingga keputusan pimpinan tetap menjadi pertimbangan utama bagi perusahaan.
“Pusat dari AI adalah manusia. Teknologi tersebut tidak dirancang untuk berinteraksi selayaknya manusia sehingga keterampilan ini dibutuhkan oleh pemimpin bisnis,” ujar Harris.
{Baca juga: Pertama di Dunia, “Robot AI” Jadi Pembaca Berita TV di China}
Sementara 47% responden setuju jika kemampuan leadership dan managing others harus dimiliki para pemimpin bisnis.
“Sehingga keterampilan yang dibutuhkan tidak hanya keterampilan bisnis ataupun mengelola data, tetapi juga keterampilan yang hanya dapat dilakukan manusia seperti keberanian mengambil inisiatif dan bekerjasama dalam tim” tambah Harris.
Dalam hasil studi Microsoft juga ditemukan bahwa para pemimpin perusahaan menyadari pentingnya kegiatan reskilling dan retraining demi peningkatan kapabilitas karyawan. Untuk membantu memberdayakan karyawan, sekitar 81% pimpinan memprioritaskan pemberdayaan keterampilan karyawan di masa depan melalui alokasi investasi.
{Baca juga: Baru 14% Perusahaan di Indonesia yang Terapkan AI}
Sayangnya, ada 48% pimpinan perusahaan belum menerapkan rencana untuk membantu karyawan mereka dalam memperoleh keterampilan yang tepat. Selain itu, sebanyak 20% pemimpin merasa karyawannya tidak tertarik untuk mengembangkan keterampilan baru.
“Kami percaya dan optimis bahwa kesempatan-kesempatan yang tercipta karena AI akan memperkuat kecerdikan manusia untuk masa depan yang lebih baik bagi semua,” pungkasnya. (NM/FHP)