JAKARTA – Yahoo tampaknya agak sibuk minggu ini. Setelah beberapa hari lalu memperkenalkan LiveText, kini raksasa internet itu dikabarkan telah mencaplok Polyvore. Bagi sebagian dari Anda pecinta fashion, mungkin tidak asing lagi dengan situs ini.
Didirikan pada tahun 2007 oleh tiga mantan insinyur Yahoo, Polyvore hadir sebagai situs yang memungkinkan Anda mengumpulkan beragam pakaian dan memadupadankannya dengan aksesoris yang Anda pikir sesuai. Seperti Pinterest, namun untuk fashion.
Tak hanya itu, Polyvore juga membuatnya sehingga semua item dapat dibeli dari pengecer dengan mengklik link dalam deskripsi. Polyvore menghasilkan uang dengan menjual iklan untuk 350 merek dan pengecer, yang dapat mensponsori beragam koleksi atau item di situs.
Akuisisi ini, seperti dilaporkan nytimes, Sabtu (1/8/2015), memberikan Yahoo pijakan di mobile e-commerce, daerah yang telah menarik investasi tak hanya dari Pinterest, tapi juga layanan yang jauh lebih besar seperti Facebook, Instagram dan Google.
Iklan Polyvore, yang berbaur dengan konten lainnya pada aplikasi, juga sesuai dengan strategi Yahoo yang ingin bergerak lebih jauh ke arah sesuatu yang disebut iklan asli.
Yahoo mengumumkan akuisisinya atas Polyvore kemarin, dengan nominal yang sayangnya mereka rahasiakan. [IF]
