Oreo Bangun Bunker Tahan Asteroid, Apa Isinya?

REKOMENDASI
ARTIKEL TERKAIT

Telset.id, Jakarta  – Ancaman Asteroid yang menghantam Bumi dan mengakibatkan bencana global telah menginspirasi sejumlah perusahaan atau institusi membangun bunker. Salah satunya adalah bunker Oreo.

Tak hanya manusia, keberadaan bunker juga berguna untuk melindungi tumbuhan dan hewan. Seperti yang dilakukan produsen biskuit Oreo yang membangun bunker.

{Baca juga: Duh! YouTuber Ini Dibui 15 Bulan Gara-gara “Prank Oreo”}

Menariknya, buker Oreo ini dibuat sebagai upaya mereka untuk bertahan melewati kemungkinan serangan asteroid, yang sewaktu-waktu bisa menghantam Bumi.

Dalam sebuah video yang dipublikasikan di halaman YouTube, seperti dilansir New York Post, pihak Oreo mengatakan ide mereka ini gara-gara terinspirasi oleh Gudang Benih Global di Svalbard, Norwegia.

Gudang Benih Global adalah fasilitas penyimpanan berbagai benih yang telah dirancang dan dibangun untuk menahan bencana alam dan bencana akibat ulah manusia. Lokasinya di atas garis permafrost.

Menurut video yang dibagikan via YouTube, dikutip Telset, Selasa (27/10/2020), bangunan ini dibuat secara khusus untuk menangkal ancaman serangan Asteroid 2018VP1 pada 2 November 2020.

{Baca juga: Asteroid QG 2020 Seukuran SUV Mendekat ke Bumi, Waspada!}

Perusahaan menjelaskan, bunker berbentuk mirip lemari besi tersebut berisi botol susu bubuk, yang kabarnya hanya perlu ditambahkan bubuk salju sebelum siap untuk dicelupkan Oreo di dalamnya.

Pihak perusahaan memberikan koordinat 78° 08’58.1 ″ N, 16 ° 01’59.7 ″ BT, yang menempatkan di dekat Gudang Benih Global. Terdapat kunci berkode di pintu untuk memastikan isinya disimpan saat peristiwa apokaliptik.

Sebelumnya dikabarkan sebuah Asteroid seukuran mobil SUV terbang mendekat ke Bumi dan tercatat pada Minggu (16/8/2020) pagi waktu setempat. Beruntung, Asteroid QG 2020 itu tidak berdampak terhadap planet kita.

Menurut laporan NASA, asteroid yang dijuluki QG 2020 tersebut melesat dengan kecepatan 8 mil per detik sekitar 1.830 mil di atas Samudra Hindia selatan. Benda luar angkasa itu memiliki panjang sekitar 20 kaki.

Asteroid tersebut tidak terlihat sampai sekitar enam jam setelah melewati titik terdekat Bumi. Namun, teleskop milik NASA merekamnya.

Pergerakan asteroid itu ditangkap oleh teleskop survei pemindaian langit California, Amerika Serikat, yang didanai oleh NASA dan National Science Foundation. Hasil rekaman teleskop memperlihatkan ukurannya. [SN/HBS]

 

ARTIKEL TEKINI
HARGA DAN SPESIFIKASI